Hai-Online.com- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ngadain survey soal keluhan dari para siswa mulai TK sampe jenjang SMA.
Dari survey yang ngelibatkan 1.700 siswa itu terkumpul sebanyak 246 pengaduan yang diterima dari tanggal 13 sampe 20 April. Survey itu dinyatakan oleh KPAI punya tujuan untuk tahu soal persepsi siswa terhadap pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Ini dinisasi lantaran banyak aduan yang kami terima. Angkanya cukup tinggi, capai ratusan pengaduan sekaligus. Kami menilai mau nggak mau ini sesuatu yang nggak bisa dibiarkan," Kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, melalui konferensi pers online yang digelar Senin (27/4/2020).
Baca Juga: Kasus Siswa Buka Bra di Instagram Dianggap KPAI Sebagai Bentuk Kebosanan Belajar di Rumah
Data pengaduan KPAI menggolongkan beberapa kategori, mulai dari penghasilan dan pekerjaan orang tua yang terkena dampak dari corona ini, aplikasi yang digunakan untuk kegiatan belajar dari rumah via online, seberapa banyak interaksi guru dan siswa, hingga fasilitas yang mereka gunakan termasuk kuota internet dan perangkat yang dipake.
Dalam survey tersebut ditemukan keluhan siswa kebanyakan terkait masalah kuota, peralatan belajar yang nggak memadahi, interaksi guru yang kurang, tugas yang banyak dengan waktu terbatas, sampe dengan masalah kesehatan seperti kelelahan dan mata sakit akibat terlalu lama di depan HP atau PC (komputer).
Adapun keluhan itu salah satunya adalah harapan dari siswa yang terkumpul sebanyak 52,8% untuk pemerintah supaya menggratiskan biaya internet selama belajar dari rumah. Diantara usulan tersebut dipaparkan sama KPAI sebagai berikut:
Baca Juga: Facebook Bakal Mungkinkan Para Artis Peroleh Penghasilan dari Konten Livestream di Platformnya
- Kurangi tugas, sehari 1 saja dan penugasan menjawab soal cukup 5 soal (50,9%);
- Batas waktu pengumpulan tugas jangan terlalu cepat (47,5%)
- Guru jangan hanya memberikan tugas melulu, tetapi harus ada penjelasan secara daring (56,7%)