Hai-Online.com -Sebanyak 246 aduan diterima sama Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan soal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa karantina yang diakibatkan COVID-19.
Aduan itu didapat melalui hasil survey yang dilakukan oleh KPAI melalui daring yang diperuntukan bagi siswa dan juga orang tua.
Survey diisi sebanyak 1.700 peserta mulai dari TK sampe jenjang SMA/SMK. Dari banyaknya pengaduan tersebut, paling banyak dari siswa SMA sebanyak 50,4%.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB di Surabaya, Bukannya Sepi Malah Macet
Dari semua yang mengisi kuisioner dari KPAI soal pembelajaran jarak jauh ini, di dominasi siswa perempuan sebanyak 67,9% daripada laki-laki 32,1%.
Survey Komisioner KPAI dengan tujuan untuk tahu persepsi siswa soal pelaksanaan PJJ dan kemudian hasil survey bakal digunakan untuk ngelakuin advokasi kebijakan.
Kendala yang paling mendominan adalah dari keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing siswa yang belajar dari rumah, seperti nggak punya leptop, kuota internet, dan juga wifi. Dari survey itu juga disimpulkan kalo banyaknya siswa yang ngerasa keberatan sama banyaknya tugas sekolah, yaitu sebanyak 73,2%.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, melalui konferensi pers online yang digelar Senin kemaren (27/3/2020) membeberkan rekomendasi yang diajukan KPAI untuk Kemdikbud.
Baca Juga: Corey Taylor Lelang 13 Gitar Koleksinya untuk Bantuan Dana Pemulihan Covid-19
Bahwasanya dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guru sebaiknya nggak terlalu fokus sama pembelajaran dan penilaian kogitif aja, tapi harus menyeimbangkan sama aspek afektif yang berbasis pendidikan karakter anak.
Dari point ini Retno mengatakan, "Kebanyakan siswa kita disuruh belajar sesuai arahan buku, nyimpulin bab dari buku-buku itu, belum lagi nyimpulin dari program belajar dari rumah TVRI, ini juga bisa jadiin para siswa jadi bosen karena nggak ada tugas yang terkait sama kesukaannya mereka seperti suka masak bikin tutorial masak, suka olahraga juga demikian."
"Bahkan karena tingkat kebosenan itu, akhirnya siswa nyari hal-hal yang menurut mereka lebih asik seperti ikut challenge di aplikasi Tiktok termasuk juga aksi buka baju di live Instagram baru-baru ini," lanjutnya.
KPAI juga menegaskan untuk para guru supaya lebih kreatif dalam PJJ, nggak cuman fokus sama kompetensi akademik aja, tapi ikut mengenalkan dan memanfaatkan minat dan potensi anak, sehingga tugas yang dikasih bisa dijalankan dengan total dan penuh semangat.
So far, gimana PJJ lo?