Follow Us

Cara Singapura Olah Sampah Plastik Wajib Ditiru Indonesia, Langsung Hilang dalam Hitungan Jam

Bayu Galih Permana - Rabu, 08 April 2020 | 16:25
Cara Singapura mengolah sampah plastik.
Facebook / Nas Daily

Cara Singapura mengolah sampah plastik.

HAI-Online.com - Jumlah sampah plastik di Indonesia semakin meningkat seiring banyaknya produsen yang memilih untuk menggunakan kemasan plastik karena dianggap lebih murah, dan otomatis bakal menekan biaya produksi.

Melihat penggunaan plastik yang makin meningkat tiap harinya, Indonesia wajib meniru cara Singapura yang mampu menghilangkan sampah plastik hanya dalam hitungan jam saja.

Baca Juga: Jangan Percaya Bumi Jadi Sehat karena Covid-19, Ini Keadaan Planet Kita!

Fakta ini sendiri terungkap setelah Nas Daily berbagi video cara Singapura mengolah sampah plastik di negara mereka, yaitu dengan diubah menjadi sumber tenaga listrik, bahkan bahan untuk membuat pulau.

Dalam video berdurasi 3 menit 27 detik tersebut, dijelaskan bahwa Singapura memulai program dengan cara mengumpulkan semua sampah plastik di seluruh penjuru negeri, sebelum akhirnya dibawa ke pabrik insinerasi untuk dibakar dengan suhu mencapai 1000 derajat Celcius.

Baca Juga: Lockdown Dicabut, Begini Cara Warga Wuhan Merayakan Kebebasan Mereka

Menariknya, energi yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah-sampah plastik tersebut lalu diubah menjadi listrik dan dipakai ribuan gedung di sana.

Wah, plastik dibakar bikin polusi udara dong? Enggak sob, sekelompok ilmuwan Singapura berhasil menemukan sebuah cara jitu untuk menyaring asap hasil pembakaran, sehingga nggak menyakiti lingkungan sekitar, dan malah memproduksi udara bersih.

Berkat cara tersebut, Singapura seenggaknya berhasil menghilangkan 90 persen sampah plastik dari masyarakat negara mereka hanya dalam hitungan jam, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Baca Juga: Di Sini Kota Terdingin Indonesia, Siang Hari Bisa 15 Derajat Celcius

Lalu, yang 10 persen lagi ke mana tuh? 10 persen sisanya merupakan abu hasil pembakaran, yang kemudian dijual oleh pemerintah setempat kepada pihak-pihak pembuat pulau.

Gimana, keren abis kan? Semoga cara serupa bisa ditiru oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia ya sob. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest