"Kepada seluruh anak muda, bukan berarti kalian aman. Virus ini bisa membuat kalian dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh kalian," ucap Tedros mengutip dari Kompas.com, Selasa (31/3/2020) siang.
Dia menambahkan, meskipun anak muda tidak merasa sakit atau menunjukkan gejala umum terjangkit corona, namun keputusan mereka untuk bepergian dapat menentukan kehidupan dan kematian bagi orang lain.
Baca Juga: Bikin Resah, Ada 4 Warga Jaksel Belanja Pakai APD Lengkap, Menteri BUMN Mengecamnya
Data ini menunjukkan, anak muda tidak kebal dari corona. Diketahui sekitar seperlima orang Amerika Serikat terkonfirmasi covid-19yang berusia 20-44 tahun menjalani perawatan di rumah sakit, dan sekitar 2-4 persen di antaranya membutuhkan penanganan di unit perawatan intensif.
Memang harus diakui bahwa menurut laporan CDC, 31 persen kasus terinfeksi Covid-19 di AS berasal dari kelompok usia di atas 65 tahun.
Dari jumlah ini, sekitar 45 persen menjalani perawatan rawat inap, 53 persen penanganan ICU, dan 80 persen meninggal dunia.
Lalu, antara 12 Februari hingga 16 Maret 2020, CDC mendapatkan 4.226 kasus baru. Dalam 144 kasus golongan usia di atas 85 tahun, sekitar 31 hingga 71 persen pasien dirawat di rumah sakit dan 6,3 hingga 29 persen di antaranya membutuhkan perawatan intensif. Angka kematian pada golongan ini mencapai 10 hingga 27 persen.
Sebaliknya, tidak ada data yang menunjukkan perawatan ICU atau kematian pada orang-orang yang berusia di bawah 20 tahun.
Meski demikian, bukan berarti golongan muda selamat dari risiko terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Anak Muda Kebal dari Virus Corona, Asalkan Kuat Antibodinya!
Remaja Kena Corona