HAI-Online.com - Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah DKI Jakarta menerapkan sejumlah kebijakan, salah satunya dengan memotong rute bus Transjakarta.
Dipotong menjadi 13 rute, kebijakan tersebut nantinya akan diterapkan selama dua minggu, tepatnya mulai Senin (16/3) ini hingga tanggal 30 Maret 2020 mendatang.
Nggak cuma pemotongan rute, bus Transjakarta hanya akan beroperasi pada pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, dengan interval kedatangan tiap 20 menit sekali pada masing-masing halte.
"Ini berarti seluruh layanan non koridor, Royaltrans, dan Mikrotrans ditiadakan,"ujar Kepala Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, seperti dikutip HAI dari Tribunnews.
Baca Juga: Kabar Cristiano Ronaldo Ubah Hotelnya Jadi Rumah Sakit untuk Pasien Virus Corona Ternyata Cuma Hoaks
Nadia menjelaskan, langkah ini sendiri diambil sebagai bentuk social distance yang memberi jarak antarindividu sejauh 1 hingga 2 meter dalam ruang transportasi publik.
"Untuk di halte Transjakarta akan memberikan marka, pelanggan harus berdiri dengan jarak yang sudah diatur. Diharapkan pelanggan dapat ikut seperti arahan yang ditentukan untuk kesehatan dan kenyamanan pelanggan," tambahnya.
Sayangnya, kebijakan tersebut nampaknya nggak berjalan dengan baik, bahkan dianggap dapat menjadi bumerang bagi warga Jakarta.
Baca Juga: Dukung Gerakan di Rumah Aja Demi Cegah Corona, The Panturas Hibur dengan Klip Barunya
Melalui akun mereka masing-masing, para pengguna Twitter memperlihatkan bagaimana langkah social distance untuk pencegahan virus corona nggak bisa berjalan dengan baik di Jakarta.
Hal ini terlihat dari antrian yang menumpuk dan ramai sesak di halte-halte Transjakarta akibat adanya pengurangan rute dan juga waktu operasi.