HAI-Online.com – Tindakan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak langsung meliburkan sekolah sebelum mengedukasi siswa dan orangtua bisa dibilang cukup bijak.
Pasalnya sempat ada kejadian dalam kasus terinfeksi Corona di Indonesia dimana dalam pelacakan atau tracing jejak orang-orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, ada satu korban yang tercatat masih usia sekolah.
"Ketularan ibunya dan sejak sakit dia (pelajar tertular) nggak ke mana-mana karena dia menunggu ibunya," ujar Achmad Yurianto sebagai juru bicara penanganan Covid-19 dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/3/2020) lalu.
Baca Juga: Anak Muda Kebal dari Virus Corona, Asalkan Kuat Antibodinya!
Atas kejadian tersebut, kasus pelajar yang terinfeksi itu pun diselidiki lebih lanjut dengan merahasiakan identitasnya. Apakah ia sempat melakukan kontak dekat dengan orang lain di sekolahnya atau tidak?
Nah, hasil pemeriksaan tim tracing, ternyata siswa ini tidak melakukan kontak dengan lainnya.
“Kami tidak menemukan kontak dekat," jelas Yuri lagi memastikan bahwa penyebaran virus corona tak diharapkan terjadi di sekolahnya.
Kasus tertularnya pelajar dari ibunya yang Corona terjadi karena kurangnya edukasi mengenai pencegahan Coronavirus, sehingga dikhawatirkan akan terjadi hal serupa.
Untuk itu, mempelajari apa itu Virus Corona dan bagaimana pencegahannya harus terus diperbaharui.
Sebelumnya Pemerintah DIY akan lebih dulu memberikan edukasi Covid-19 kepada para siswa dan orangtua melalui sosialisasi sebelum surat edaran digelontorkan.
Baca Juga:Coronavirus Batasi Gerak Pelajar Indonesia
"Dalam minggu ini kita edukasi kepada orangtua. Setelah itu nanti kita lihat situasinya, kalo memang harus anak-anak belajar di rumah, ya kita akan buat (surat) edaran," ucap Sekretaris DIY, Kadarmanta Baskara Aji pada Sabtu (14/3/2020) lalu.