Dia sekarang memiliki rambut di leher dan dagu serta "rambut cokelat, mirip dengan bulu mata" yang tumbuh dari gusinya.
Wanita itu mengatakan kepada dokter bahwa dia telah berhenti minum obat PCOS, karena alasan yang nggka disebutkan, yang membuat para ahli medis menyimpulkan bahwa sindrom ovarium polikistik adalah penyebab pertumbuhan rambut yang nggak normal tersebut.
Baca Juga: Sekelompok Ilmuwan Temukan Sinyal Radio Berpola yang Datang dari Luar Angkasa
Rambut pada mulutnya kembali dicabut, dan wanita itu dirujuk ke ahli endokrin. Dia seharusnya kembali setelah tiga bulan untuk ditindak lanjuti, tapi nggak dilakukan.
Dia memang kembali setahun kemudian, tapi kali ini dengan lebih banyak folikel rambut yang tumbuh di sepanjang gusi bagian atas dan bawahnya.
Penulis menduga bahwa dia ia berhenti lagi minum obat PCOS, yang menyebabkan pertumbuhan rambut semakin cepat.
Pengobatan PCOS mungkin bisa membantu pasien mengurangi gejala-gejala dari kondisi tersebut dengan lebih baik, tapi karena ini adalah kondisi seumur hidup, ada kemungkinan besar rambut-rambut di mulut itu bisa kembali suatu saat.
Khrystyna Zhurakivska, penulis dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa secara biologis rambut memang bisa tumbuh di dalam mulut kita.
Jaringan mulut berkembang dari jenis sel yang sama dengan kulit, sehingga struktur yang sama yang berkembang pada kulit, seperti kelenjar sebaceous dan rambut, secara teori dapat tumbuh di mulut kita juga.