Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berhasil Selamat 5 Kali dari Kepunahan Massal di Bumi, Ilmuwan Temukan Kelemahan Hewan Terkuat di Dunia

Bayu Galih Permana - Kamis, 16 Januari 2020 | 19:35
Hewan terkuat di dunia, Tardigrade
via Intelligent Living

Hewan terkuat di dunia, Tardigrade

HAI-Online.com -Berhasil menyelamatkan diri dari lima kepunahan massal dalam sejarah, para ilmuwan akhirnya berhasil mendapati kelemahan hewankecil yang diklaim menjadi makhluk hidup terkuat di bumi, Tardigrade.

Seperti dilansir HAI dari Live Science, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa organisme satu ini mungkin mempunyai kelemahan terhadap paparan jangka panjang suhu tinggi.

Salah seorang peneliti menjelaskan, peluang memusnahkan Tardigrade ini sendiri muncul seiring dampak kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim antropogenik atau lebih kita kenal dengan sebutan pemanasan global.

Ketika spesies seperti kecoak dapatberadaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi, Tardigrade diketahui malah mengalami kesulitan.

Baca Juga: 5 Bahaya Main Hape sebelum Tidur, Salah Satunya Tingkatkan Risiko Terkena Kanker

Studi yang diterbitkan pada tahun 2018 lalu menyebut, spesies Antartika Tardigrade dengan nama Acuntuncus Antarticus berisiko punah ketika perubahan iklim terjadi.

Kelemahan yang sama juga ditunjukkan oleh spesies Tardigrade kedua, Ramazzotius Varieornatus, di mana makhluk satu ini rentan mati ketika terjadi perubahan iklim.

Fakta ini sendiri diperoleh dari penelitian yang dilakukan terhadap spesies di talang atap rumah kawasan Niva, Denmark.

"Kami mengevaluasi efek paparan terhadap suhu tinggi pada tardigrade aktif dan kering. Kami juga menyelidiki efek periode aklimasi singkat pada hewan aktif," ujar ahli biologi University of Copenhagen, Ricardo Neves.

Baca Juga: Duh Pantesan Mahal! BOBA Ini Dijual Mulai Rp 840 Ribu per Gelas, Ternyata Mengandung Narkoba

Tardigrade aktif yang belum terbiasa dengan suhu lebih tinggi,tingkat kematiannya bahkan dapat meningkat sebesar 50 persen setelah menghabiskan 24 jam hanya dalam 37,1 derajat Celsius.

Source : Live Science

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x