Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketawang Puspawarna, Lagu Indonesia Pertama Yang Mengudara di Luar Angkasa

Alvin Bahar - Kamis, 09 Januari 2020 | 16:15
Space
Alvin Bahar

Space

Nggak cuma kalau Brown memilih komposisi gending Ketawang Puspawarna dan memboyongnya ke luar angkasa. Sepertinya memang sudah takdir.

Baca Juga: Hal-hal Mengerikan Ini Bakal Terjadi apabila Bentuk Bumi Datar

Yap, guru besar Wesleyan University (AS) ini mungkin nggak menaruh perhatian pada makna kata "tawang" tersebut.

Tawang yang berasal dari bahasa Jawa, sama dengan kata "angkasa" dalam bahasa Indonesia ("ke tawang" sama artinya dengan "ke angkasa").

Pertimbangan pakar musik dunia itu memilih Ketawang Puspawarna berdasar pada keindahan dan komposisi gending yang tak terlampau panjang.

Gending Ketawang Puspawarna terdiri dari tujuh "cakepan" (bait) "gerongan" (lirik lagu). Cuma perlu waktu lima menit untuk melantunkan setiap cakepan gerongan.

Komposisi yang relatif pendek dibanding komposisi gending Jawa lain yang bisa sampai 20 menitan.

Berbeda dengan gending ladrang, komposisi gending ketawang pada umumnya tersusun dalam delapan baris 2 X 4, dengan enam baris terakhir adalah "ngelik".

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra Bakal Lewati Indonesia 11 Januari, Catat Nih Jam Berlangsungnya

Lagu ketawang Puspawarna biasanya dibunyikan untuk tanda masuknya pangeran. Juga dapat digunakan sebagai bagian dalam mengiringi tarian tertentu, misalnya.

Liriknya mengacu pada berbagai jenis bunga, yang melambangkan beragai macam suasana / rasa / nuansa. Lirik dan melodinya dipersembahkan oleh Pangeran Mangkunegara IV Surakarta (1853-1881), untuk mengenang istri dan selirnya.

Dengerin lagunya di bawah ini:

Halaman Selanjutnya

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x