HAI-Online.com -Seperti kita tahu, sebagian orang masih ada yang beranggapan Bumi memiliki bentuk datar, padahalsejumlah bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa planet tempat tinggal kita ini berbentuk bulat.
Saking ngototnya, orang-orang penganut teori flat earth menganggap Bumi berbentuk bulat hanya konspirasi oleh sekelompok ilmuwan maupun negara tertentu, hingga pandangan keagamaan yang nggak tepat.
Padahal, jika Bumi memang punya bentuk datar seperti yang mereka yakini, sejumlah perubahan yang mengerikan bakal terjadi pada planet ini.
Menurut teori ilmiah yang ada, benda langit harus berputar sangat cepat supaya dapat membuat bentuk cakram alias datar.
Baca Juga: Ini 4 Kesalahan yang Nggak Disadari Sering Dilakukan Saat Menggunakan Smartphone
Ahli keplanetan dari Institut Teknologi California, David Stevenson mengatakan, perputaran cepat yang terjadi nantinya akan merobek Bumi datar hingga menjadi partikel terkecil.
Begitu pula astronom James Clerk Maxwell yang menunjukkan bahwa cakram pada merupakan bentuk yang nggak stabil di alam semesta.
Dari pemodelan matematik tersebut, cincin Saturnus bukan berbentuk piringan padat, melainkan tersusun atas partikel-partikel kecil yang nggak terhubung.
Hal ini terbukti ketika sejumlah wahana antariksa seperti Pioneer 11 pada 1979, Voyager 1 pada 1980, hingga Cassini pada 2004memotret cincin Saturnus.
Itu pula yang menjelaskan secara matematika mengapa nggak ada obyek berbentuk cakram atau datar seukuran planet yang mengambang di sekitar galaksi.