Sebelum kecanduan ektrem yang dialaminya saat ini, dulu AN hanya membolos selama satu sampai dua hari dalam seminggu.
Lama kelamaan AN mulai enggan bersekolah hingga 4 bulan lamanya.
Sejak kecanduan game online, AD jarang sekali keluar kamar. Untuk membeli pulsa, Sayem yang harus melakukannya.
“Saya kerja membuat lempeng. Meski tak seberapa hasilnya, uang itulah yang saya pakai untuk beli pulsa setiap hari untuk main game online cucu saya. Saya yang belikan wong dia tidak mau keluar kamar,” ucapnya.
Bersama sang suami, Mariman (70), Sayem tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah yang dialami cucunya ini.
Melihat kejadian ini, Suwoto menyarankan AN untuk segera dibawa berkonsultasi dengan psikiater.
Pemerintah Daerah Magetan jug akan memberikan pendampingan psikiater kepada AN.
“Kita upayakan ada pendampingan psikiater agar AD bisa terlepas dari kecanduan game. Pihak sekolah juga kita minta terus memberikan support agar siswa mau kembali sekolah,” ujarnya.
Selain itu Suwoto juga menyarankan kedua orang tua AN untuk pulang sejenak menengok kondisi anaknya.
Orang tua memang punya peran yang sangat penting dalam pengendalian masalah kecanduan gadget semacam ini.
Artikel ini pertama kali tayang di NexTren dengan judul "Siswa SD di Jawa Timur In iKecanduan Game Online hingga Bolos Sekolah 4 Bulan"