Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terkontaminasi Limbah Plastik, Senyawa Kimia Berbahaya Ditemukan dalam Telur Ayam Kampung Indonesia

Bayu Galih Permana - Rabu, 20 November 2019 | 14:32
Ilustrasi telur
Pixabay/monicore

Ilustrasi telur

HAI-Online.com -Terkontaminasi oleh limbah plastik, para ahli baru-baru ini mendapati adanya temuan senyawa kimia berbahaya dalam telur yang dijual di Indonesia.

Seperti dilansir HAI dari Business Insider, fakta mengejutkan ini sendiri disampaikan organisasi yang selama ini mengurusi masalah terkait kebijakan dan kesehatan lingkungan, International Pollutants Elimination Network (IPEN).

Pada Rabu (13/11) lalu, IPEN mendapati adanya senyawa kimia sangat berbahaya dari limbah plastik dalam telur ayam kampung yang dijual di Indonesia.

Telur ayam kampung dengan senyawa kimia berbahaya ini sendiri ditemukan di kawasan Tropodo, Jawa Timur, dekat sebuah pabrik tahu yang selama ini menggunakan plastik untuk bahan bakar.

Baca Juga: Pengering Tangan di Toilet Umum Ternyata Sebarkan Lebih Banyak Virus, Ini Penjelasannya

Beberapa senyawa kimia berbahaya yang ditemukan IPEN dalam telur ayam kampung Indonesia di antaranya dioksin, penghambat nyala, hingga asam perfluorooctanesulfonic.

IPEN menjelaskan, senyawa dioksin selama ini lekat dengan berbagai macam penyakit-penyakit berbahaya seperti kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis.

Ilustrasi membakar sampah plastik.

Ilustrasi membakar sampah plastik.

Sementara itu, senyawa penghambat nyala atau yang lebih dikenal dapat mengganggusistem endokrin serta mempengaruhi kesehatan reproduksi.

"Penelitian membuktikan bahwa polusi plastik membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Nggak hanya banjir, tetapi juga senyawa kimia dalam plastik yang tercipta ketika membakarnya," jelas salah satu peneliti dari IPEN, Lee Bell.

Mulai sekarang jangan pernah lagi membakar sampah plastik ya karena dapat membahayakan banyak nyawa orang sob! Lebih baik didaur ulang lagi aja deh menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat, oke? (*)

Halaman Selanjutnya

Source :Business Insider

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x