Follow Us

4 Fakta Rubuhnya Atap Sekolah di Pasuruan yang Tewaskan Guru dan Murid

Bayu Galih Permana - Rabu, 06 November 2019 | 11:26
Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11).
ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11).

Sementara itu, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno mengatakan bahwa dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ada indikasi kesalahan dalam pembangunan gedung sekolah yang kemudian mengakibatkan ambruknya empat atap kelas UPT SD Gentong.

"Bangunan yang roboh ini tidak spektek, dan hal ini dibuktikan dengan kerangka galvalum yang tidak sesuai dengan spesifikasinya," ungkap Agus, dilansir dari Surya Malang.

3. Gunakan Tenda untuk Aktivitas Belajar Sementara

Untuk mendukung proses belajar mengajar sementara, pihak kepolisian akan membuat ruang kelas dari tenda supaya para murid tetap dapat menuntut ilmu.

"Kami akan mendirikan tenda Polri disini, untuk ruang kelas belajar sementara untuk siswa empat kelas yang ruang belajarnya roboh," jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga: Viral Penggalangan Dana untuk Kuliah di Luar Negeri, Netizen Banjiri Kritikan

4. Kesaksian Orang Tua dari Murid yang Selamat

Iwan dan anaknya yang menjadi korban selamat dari ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan, Selasa (5/11).
SURYA/GALIH LINTARTIKA

Iwan dan anaknya yang menjadi korban selamat dari ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan, Selasa (5/11).

Salah satu orang tua dari murid yang selamat, Iwan Nur Hidayat mengaku bahwa ketika atap kelas rubuh, anaknya yang duduk di bangku kelas II B menempati kursi dekat pintu sehingga dapat dengan cepat melarikan diri.

Meski berhasil menyelamatkan diri, sang anak diketahui tetap mengalami luka ringan di bagian tangan serta kaki, dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dokter.

"Tadi sempat dibawa ke rumah sakit, tapi sekarang sudah di rumah. Sekarang lagi pemulihan, anak saya shock dan ketakutan," cerita Iwan. (*)

Source : Kompas.com, Surya Malang

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest