Masalahnya, gue liat di berita salah satu media, ada perwakilan mereka diwawancarain malah bahas persoalan pindah ibukota dan antek-antek Cina atau asing. Cara mereka, menurut gue agak tidak terkontrol. Justru, malah memperburuk aksi yang damai, yang dijalankan mahasiswa.
Kalo kayak gini, yang ada malah nggak didengerin tujuan utama mahasiswa yang selama ini mereka tuntut ke DPR, perihal RKUHP dan RUU lainnya. Kalo mau aksi, sebelum turun, bekali dulu dengan informasi dan pengetahuan. Cari dulu informasinya, baca, pahami, dan jangan pakai kekerasan maupun merusak fasilitas publik.
Afkar AristoAliansi Mahasiswa #TanpaNamaKampus
Sebenarnya, gue salut sama para pelajar yang melek atas keadaan negeri ini. Gue salut sama mereka yang mau mengaspirasikannya. Semoga bisa menjadi benih-benih pemikir kritis ketika mereka sudah menjadi mahasiswa.
Tapi yang disayangkan, mereka belum mengerti manajemen dan cara menyampaikan aspirasi mereka dengan baik. Ada banyak yang perlu dipahami pelajar, sebelum turun ke jalan, seperti pengetahuan mendalam soal mengkaji permasalahan yang ada.Mereka juga kurang koordinasi tentang tujuan aksi mereka apa. Jadi, cenderung aksi mereka seperti dilihat rusuh doang.
OSIS atau organisasi sekolah lainnya bisa dijadikan wadah dan seharusnya dapat membuat mereka belajar aksi yang terorganisir seperti apa. Di situ, bisa jadi wadah juga untuk melakukan aksi dan diskusi yang baik. Selain itu, mereka juga harus punya perwakilan untuk berbicara dengan pihak yang ada di dalam sana, dalam konteks hari ini adalah DPR.
Deryananda Muhammad RifqiUniversitas Indonesia, Manajemen Rekod dan Arsip 2016
Yang aksi anak STM itu, ya. Sebenarnya, kita semua pasti sudah pada tahu, dari berbagai media dan pemberitaan,mostly dari mereka tidak mengerti atau paham dengan konteks maupun topik yang sedang diperjuangkan.
At some point,gue merasa mereka hanya mengincar huru-hara. Namun, yang patut digaris bawahi di sini, setidaknya mereka peka dengan kondisi saat ini. Selanjutnya, tugas guru-guru mereka di sekolah nantinya yang harus meningkatkan minat baca dan mampu mengontrol atau membimbing perilaku mereka sebagai pelajar.
Ilma RivaiUniversitas Al-Azhar Indonesia, Sastra Jepang 2015
Menurut gue, aksi anak STM kemarin itu bentuk dari solidaritas aja sih. Banyak video di media sosial maupun portal berita media yang tersebar dan memperlihatkan bahwa banyak dari mereka tidak tahu apa sebenarnya yang dituntut oleh mahasiswa.
Jadi, ya memang jatuhnya terlihat seperti perusuh dan karena mereka masih dibawah umur. Cukup berbahaya juga, karena tidak mengetahui mana kawan mana lawan. Takutnya di balik itu ada penyusup dan/atau siswa STM itu menjadi terprovokasi dan malah membahayakan nyawa mereka. Namun, terima kasih sekali lagi sudah melawan.