Biasanya, gas air mata dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol. Granat gas air mata kerap meledak di udara dan memuntahkan wadah logam yang akan memuntahkan gas.
Gas air mata akan mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Iritasi sendiri dapat disebabkan oleh reaksi kimia dengan kelompok enzim sulfhidril, meskipun mekanisme lain juga terjadi.
Orang yang menghirup gas air mata akan mengalami rasa menyengat dan membakar pada mata, hidung, mulut, dan juga kulit. Selain itu, penglihatan juga akan kabur dan air keluar air mata yang berlebihan. Secara emosional, orang yang terkena gas air mata juga bisa mengalami disorientasi yang menyebabkan kepanikan.
(Lubna Shafira/HAI)