HAI-Online.com -Baru-baru ini, pengguna media sosial dihebohkan dengan beredarnya video berisi aksi sejumlah oknum polisi yangmelakukan tindak pemukulan terhadap salah seorang mahasiswa peserta demo di depan gedung DPRD Sumatera Utara pada Selasa (24/9) kemarin.
Dalam video yang dibagikan oleh akun Twitter @atikaartg, mahasiswa berjas hijau terlihat dipukuli sejumlah oknum polisi, bahkan salah satunya ada yang melepaskan tendangan sehingga membuat dia terkapar ditanah.
Baca Juga: Berkah di Tengah Aksi Demo Mahasiswa, Pedagang Asongan Bisa Kantongi Uang Hingga Rp 4 Juta
"Saya ingin meminta tolong mahasiswa yang dipukulin aparat di video ini adalah sepupu saya. Video ini asli tidak hoax. Beliau merupakan mahasiswa PTN di Kota Medan dan sekarang sedang ditahan di markas brimob Kota Medan," tulis @atikaartg dalam keterangannya.
Menanggapi video yang ramai menjadi perbincangan di media sosial itu, Polda Sumatera Utara mengaku sedang mendalami dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian ketika mengamankan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara.
Baca Juga: 7 Lagu Protes Indonesia yang Cocok Buat Didengerin di Situasi Sekarang
"Kita sedang selidiki dan proses anggota yang tidak sesuai SOP," terang Kombes Pol Tatan Dirsan Atmadja selaku Kabid Humas Polda Sumut pada Selasa malam, seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan bahwa aksi demo menolak RUU bermasalah di Gedung DPRD Sumatera Utara pada Selasa kemarin berakhirdengan kericuhan.
Dilansir dari Tribun Medan, penanganan unjuk rasa ini sendiri telah dimulai sejak pukul 11.00 WIB hingga akhirnya ada aksi dorong-dorongan yang mengakibatkan rusaknya pagar Gedung DPRD Sumatra Utara sekitar jam 15.00 WIB.
"Mereka berusaha untuk naik pagar kami tertibkan agar tidak anarkis.Tiba-tiba ada pelemparan-pelemparan kami sudah bertahan, akhirnya karena untuk menjaga kondusifitas wilayah kita lakukan upaya paksa dengan menembakkan water canon," jelas Dadang.