Follow Us

Kecanduan Main Game Online, Pemuda Asal Sumatra Utara Ini Alami Kebutaan

Ricky Nugraha - Selasa, 10 September 2019 | 17:35
Surya Utama (tenga) bersama kedua orangtuanya saat menunggu periksa di SMEC Medan
Kompas.com/Dewantoro

Surya Utama (tenga) bersama kedua orangtuanya saat menunggu periksa di SMEC Medan

HAI-online.com - Kita mungkin udah tahu dan sering denger bahwa terlalu sering main game itu bisa mengganggu kesehatan fisik maupun psikis.

Baru-baru ini, seorang pemuda asal Sumatra Utara dilaporkan mengalami kebutaan setelah terlalu sering main game online.

Dilaporkan oleh Kompas.com, pemuda usia 19 tahun bernama Surya Utama itu mengaku sudah setahun ia punya hobi main game di ponselnya.

Kemudian di bulan Juni lalu, pandangan pemuda asal Dusun I, Desa Pinangripan, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan itu, mulai kabur dan kian parah. Kini, cuma setitik cahaya saja yang masih bisa dilihatnya.

Baca Juga: Sony Ungkap Cara Menyebut Tombol X yang Benar di Stik PlayStation

Kepada wartawan, Surya mengatakan sebelum alami kebutaan, matanya memerah tapi nggak merasa sakit. Keesokan harinya, pandanganya gelap. Surya menduga yang menjadi penyebabnya adalah kebiasaan bermain gadget.

"Kayak ada kabus (kabut) yang menghalangi. ada cahaya sedikit saja. Jalan sendiri tak bisa, kecuali meraba-raba dinding saja di rumah," kata Surya saat mendatangi Rumah Sakit Khusus Mata/Sumatera Eye Center (SMEC) Medan, bersama ayah dan ibunya pada Selasa (10/9/2019).

Surya mengaku sering main game Mobile Legends, PUBG sampai Free Fire. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan waktu untuk main game sekitar 3-5 jam.

Surya sering main di malam hari, kadang di tempat gelap, sambil mengisi baterai ponsel.

Baca Juga: Registrasi Close Beta Test Call of Duty Mobile Dibuka, Yuk Daftar!

"Kalau tidurnya, tergantung. Kadang jam 2 kadang jam 3," katanya. Dengan kondisi yang dialaminya saat ini, tentu nggak banyak aktivitas yang bisa dilakukan Surya.

Untuk ke kamar mandi Surya harus meraba dinding. Begitupun untuk berjalan dari kamarnya ke halaman rumah. "Untungnya saya masih hafal (susunan) di rumah," katanya.

Ayah Surya, Supardi mengatakan, Surya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Supardi merasa khawatir dengan kondisi anaknya karena nggak bisa melihat.

Sudah lima kali Surya dibawa ke rumah sakit dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit SMEC Medan.

Baca Juga: Juarai Free Fire Asia Invitational 2019, Island of Gods dan EVOS Sumbang Dua Piala Dunia Untuk Indonesia

Di rumah sakit ini, Surya menjalani beberapa pemeriksaan mulai dari Ruang Visus untuk mengetahui ketajaman pengelihatan, hingga pemeriksaan oleh dokter spesialis mata. Supardi berharap yang terbaik untuk anaknya.

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest