HAI-Online.com - "Karma does exist", mungkin ungkapan itu tepat untuk menggambarkan kisah pelajar SMA di Pekanbaru, Riau yang meregang nyawa karena menabrak pohon ketika kabur usai melakukan aksi penjambretan.
Seperti yang dilansir HAI dari Tribunnews, kejadian tersebut bermula saat kedua pelaku, JF dan BW, sengaja pergi ke Jalan Srikandi Ujung untuk menjambret pada Senin (26/8) kemarin.
Sesampainya di lokasi, kedua pelaku pun kemudian mendapati seorang mahasiswi yang tengah berkendara sendirian, di mana dia menaruh ponsel miliknya pada bagian dashboard motor.
Mengetahui ada mangsa dan kesempatan, JF dan BW langsung memepet motor korban di belokan dekat jalan masuk ke Perumahan Widya Graha 3, dan langsung mengambil handphone korban di dashboard.
Berhasil mengambil ponsel tersebut, kedua pelaku pun berupaya kabur karena korban mengejar mereka dan mencoba untuk merampas kembali handphone miliknya.
Terjadi aksi tarik-tarikan, BW yang berada pada kursi kemudi memaksa menyalip mobil di depan, sebelum akhirnya kendaraan yang mereka tumpangi oleng dan menabrak pohon karena jalanan licin.
"Setelah dekat, pelaku Jordie kemudian mengambil handphone milik korban. Kedua pelaku lalu mencoba kabur. Namun karena ada mobil di depannya, sepeda motor pelaku melambat," terang Kasubbag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda.
Akibat kejadian tersebut, BW yang mengendarai motor tewas di tempat, sedangkan JF masuk ke dalam parit bersama korban.
"Pelaku Wahyu yang tewas dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Riau. Sedangkan pelaku Jordie, diamankan ke Mapolsek Tampan," jelas Budhia menambahkan.
Dari tangan pelaku, polisi sendiri berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone milik korban penjambretan, serta sepeda motor yang digunakan kedua pelaku. (*)