Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Duh Takut ke Sekolah karena Belum Kerjakan PR Matematika, Siswa SD di Lumajang Ngaku Jadi Korban Penculikan

Bayu Galih Permana - Selasa, 27 Agustus 2019 | 11:36
RAF, bocah yang pura-pura menjadi korban penculikan karena nggak mengerjakan PR Matematika.
Instagram/polreslumajang

RAF, bocah yang pura-pura menjadi korban penculikan karena nggak mengerjakan PR Matematika.

HAI-Online.com -Beberapa waktu belakangan, pengguna media sosial dihebohkan dengan kisah siswa SD Negeri Kepuharjo 2 Lumajang berinisial RAF yang "katanya" berhasil meloloskan diri dari tindak penculikan.

Seperti yang dilansir HAI dari akun Instagram Polres Lumajang, bocah kelas 4 SD itu bercerita ke orang tuanya bahwa kejadian penculikan tersebut terjadi di dekat sawah Batalyon Infantri 527 BY.

Saat tengah dalam perjalanan menuju sekolah dengan berjalan kaki, RAF tiba-tiba dihadang oleh tiga orang lelaki dewasa yang menyeretnya masuk ke dalam mobil, dan mengaku mendapatkan tindak pemukulan pada bagian kepala dari para penculik.

"Ia yang berangkat sekolah dengan berjalan kaki dari rumah, tiba tiba dihadang tiga orang lelaki dewasa dan menyeretnya kedalam mobil. Ia juga mengatakan, dirinya sempat dipukul pada bagian kepala sebelum ia berhasil meloloskan diri," tulis Polres Lumajang.

Baca Juga: PewDiePie Tembus 100 Juta Subscriber, YouTube Buatkan Video Khusus

Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh pihak sekolah dan petugas Mapolres Lumajang, penculikan yang dialami oleh RAF ternyata cuma karangan belaka, di mana dia sebenarnya takut karena belum mengerjakan PR Matematika.

"Setelah ditelusuri oleh Kepala Sekolah SDN Kepuharjo 2 beserta petugas dari Mapolres Lumajang, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari sang anak belaka. Dirinya takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika," terang Polres Lumajang menambahkan.

Mengetahui hal tersebut, orang tua RAF yang sebelumnya udah terlanjut menyebarluaskan kisah penculikan anaknya di sejumlah grup WhatsApp Lumajang langsung meminta maaf berkali-kali kepada para tetangga serta wali murid.

Mengomentari kejadian ini,Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM mengatakan agarinsiden serupa nggak kembali terulang ke depannya, dan meminta orang tua serta para guru untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak mereka.

"Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya," terang Arsal.

Source :Instagram

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x