Follow Us

Gap Year Jadi Faedah, Ratusan Siswa SMK Ikuti Program Skilled Youth ke-3 dari Citi Indonesia

Al Sobry - Minggu, 28 Juli 2019 | 11:10
Gap Year Jadi Faedah, Ratusan Siswa SMK Ikuti Program Skilled Youth ke-3 dari Citi Indonesia
Sobry/HAI

Gap Year Jadi Faedah, Ratusan Siswa SMK Ikuti Program Skilled Youth ke-3 dari Citi Indonesia

HAI-Online.com – Ternyata banyak juga lulusan SMK yang tidak langsung bekerja. Padahal rata-rata sekolah kejuruan mempunyai target untuk masuk ke industri tanpa harus melewati masa kuliah dulu.

Bukan salah sekolah kalo ternyata para lulusan SMK belum terserap ke dunia kerja. Selain pertimbangan akademis, lulusan SMK juga membutuhkan skill pengembangan diri sebagai bekal tambahan untuk semakin siap diterima dalam dunia kerja.

Untuk itu, ratusan siswa SMK diikutsertakan dalam program Skilled Youth yang diberikan oleh pihak Citi Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Business Links (IBL) untuk memberikan pembekalan kemandirian dan soft skills ke para siswa.

Baca Juga: Ini Skuad Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-15, Yuk Dukung Garuda Muda!

Nah, peserta yang terpilih dapat memanfaatkan waktu gap year mereka sehingga selama satu tahun pelatihan, pengembangan diri dan skill pendukung masuk kerja bisa diterima lebih baik lagi oleh lulusan SMK biar semakin siap diterima atau masuk kerja.

Dengan melibatkan 384 siswa di wilayah industri seperti Bekasi, Cikarang, Karawang dan Kabupaten Bandung, program Skilled Youth ke-3 yang merupakan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Citi Indonesia ini telah meluluskan siswanya pada Kamis (25/7/2019) lalu.

“Kami berpatokan ke data BPS dimana jumlah penganggura di Indonesia mencapai 6,82 juta, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka itu didominasi oleh IuIusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu sebesar 8,63 persen,” terang Ananta Wisesa selaku Head of External Communication Citi Indonesia menjelaskan latar belakang program tersebut.

“Untuk ikut program ini, kita bekerjasama dengan sekolah-sekitar, dimana kita menyasar (peserta) yang ekonomi menengah ke bawah,” tutur Adi, selaku Direktur Program Skilled Youth III yang katanya sukses membantu 60-70 persen pesertanya terserap ke dunia kerja yang lebih baik.

“Selama program, peserta diberikan pelatihan soft skills, diskusi serta pengembangan diri agar siap diterima kerja. Intinya kami menyiapkan (peserta) untuk siap kerja, memang bukan modal uang yang diberikan tapi skill untuk kehidupan mereka,” tambahnya lagi.

Baca Juga: BIar Nggak Gabut, Ini 5 Ide Kegiatan Untuk Lulusan SMA Yang Gap Year

Tak hanya itu, dari 30 materi yang diberikan, ada juga pembekalan materi entrepreneur, teknik membuat kemasan, pembukuan dan pemasaran agar beberapa lulusan Skilled Youth yang tertarik membuka usaha juga bisa lebih terbuka lagi wawasannya.

Muhammad Salman contohnya, lulusan SMK di Kabupaten Bandung ini tengah mengembangkan bisnis Agroforestri di wilayahnya untuk perkebunan kapulaga.

“Kita usaha di perkebunan yaitu kapulaga. Tadinya nggak tahu gimana bisa masarin, tapi program Skilled Youth ini bikin saya paham harus kemana mengembangkannya. Saya diajarin banyak soal teknikal skill bahkan sampai dengan ke pengolahan sampah organiknya,” ternag Salman kepada HAI.

Dari pembekalan selama setahun itu, kini lahan yang dikembangkan Salman sudah lebih meningkat, tak hnaya produkticitas tanamannya, pemasarannya juga.

“Tadinya di jual untuk ke pasar lokal dan sekitar aja, sekarang saya mencoba ke pasar media sosial. Sekarang ada beberapa pabrik jamu yang udah order, nggak Cuma di Kabupaten Bandung, sudha ke Garut dan Sukabumi,” jelasnya.

Bahkan, sejak mengikuti program ini, Salman memberanikan diri untuk menggarap lebih banyak lahan kosong yang nggak tergarap di daerahnya. “ya, saya ajak kerjasama ke pemilik lahan yang nggak terurus, untuk diolah dna hasilnya dibagi dua,” katanya lagi sudah paham bagaimana kolaborasi perkebunan terjadi.

Sultan Ghazali, lulusan SMKN 1 Kota Bekasi juga merasakan manfaat program ini. Dia mengaku semakin percaya diri bekerja di tempat kerja dengan berbagai karakter orang baru.

"Awalnya saya introvert, nggak mau maju, tapi didorong terus untuk berani. Sekarang sudah bisa lebih percaya diri, dan teratur, mengatur waktu, jadi lebih terstruktur hari-harinya," ucap Sultan yang pernah magang sampai ke Taiwan dan kini ia juga berani mengembangkan bisnis kecil-kecilan mendesain buku tahunan sekioah. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular