Korang tgok ni. Siap ada jdual belajar, Target SPM. Tgok noted yg dia tulis tuu. Perghhh. sebak wehh. Dh la tulisan lawa, kalah akuu pic.twitter.com/Kh2YjxVy6USaat sekolah dulu, ia pernah dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya dan guru-gurunya yang nggak percaya tentang masalah yang dihadapinya. Setelah diketahui bahwa masalah itu benar adanya, mereka pun meminta maaf.— Asfaridah Umar (@asfanafiey94) July 20, 2019
Minggu ini akan digelar SPM, namun ia tak mampu menghadirinya karena keluarganya tak memiliki uang bensin. Mereka bahkan tak punya uang untuk membeli alat tulis lagi untuk belajar di rumah.
Asfaridah menceritakan bahwa keluarga ini dulunya berkecukupan dan sang ayah bekerja sebagai insinyur di lepas pantai.
Baca Juga: Cewek Ini Lamar Cowoknya di Hadapan 50 Ribu Orang Saat MU vs Inter Milan
tlg gais, retweet n #kamibantu pic.twitter.com/GbRTi1J8P9Namun saat sang ibu meninggal, ayah ini memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan merawat dua anak perempuan serta satu anak laki-lakinya yang cacat.— Asfaridah Umar (@asfanafiey94) July 20, 2019
Mereka pun saat ini hidup kesusahan dan membuat hati Asfaridah tergerak untuk membantunya, dan meminta orang lain ikut membantu.
Ini account bank ke 2 penerima bantuan ni. Sebab ada yg DM, bgitau x boleh tranfer ke Maybank dia. So, bwh ni akaun BSN dia n alamat penuh rumah dia. Kalau nak menderma boleh pos ke alamat tersebut, jgn lupa mention nama dkt alamat tu. sebab rumah sewa dia ada 3 fmly tggal situ. pic.twitter.com/9StG01twJC(*)— Asfaridah Umar (@asfanafiey94) July 21, 2019