Follow Us

Jauh Sebelum Spotify, Ternyata Ada Lho Jasa Streaming Musik yang Dibuat Pada Abad Ke-18!

Fadli Adzani - Sabtu, 29 Juni 2019 | 19:00
Tidur sambil dengerin musik
iStockphoto

Tidur sambil dengerin musik

HAI-ONLINE.COM - Sebagai anak muda pencinta musik, kita harus banyak-banyak bersyukur hidup di zaman sekarang.

Jikalau sedang bosan dan ingin mendengar sebuah lagu dari artis kesukaan kita, tinggal buka Spotify atau Apple Music.

Dengan dua aplikasi seperti itu, kita lebih dimudahkan untuk mendengar lagu apa saja, dimanapun dan kapanpun.

Tinggal mengetik nama musisi atau judul lagunya, kita bisa langsung menikmati lagu-lagu yang kita suka.

Namun, bagaimana dengan orang-orang yang hidup di zaman dulu? Seperti di abad ke-18 misalnya, di mana teknologi masih sangat minim dan orang-orang yang mau mendengarkan musik harus datang ke konser dari musisi idolanya.

Ternyata, sebagaimana yang diberitakan oleh www.stuff.tv, jasa layanan musik streaming sudah ada sejak abad ke-18, tepatnya pada era 1890-an.

Baca Juga: Warga Panggil Petugas Karena Menemukan Mayat di Selokan, Pas Dicek Ternyata Cuma Numpang Tidur

Kala itu, jauh sebelum ada Spotify atau Apple Music, ada yang namanya Electrophone.

Dibuat di Inggris, jasa layanan musik streaming ini juga berbayar. Saat itu, orang-orang harus membayar 5 poundsterling setiap tahunnya untuk menggunakan Electrophone.

Eits, kita nggak bisa asal memilih musisi idola kita lalu mendengarkan lagu mereka.

Jadi, kala itu, orang-orang yang sudah langganan Electrophone, harus menggunakan headphone jadul yang dibuat oleh Ernest Mercadier.

Dari sebuah mesin, kita bisa memencet nomor yang bisa menghubungkan kita dengan konser yang ada di London, dan kita bisa mendengar musik-musik yang dibawakan di konser itu melalui Electrophone.

Bedanya dengan zaman sekarang, kita nggak perlu nunggu ada konser baru bisa mendengarkan musik. Saat itu, orang-orang harus bersabar menunggu ada konser di sekitaran London untuk bisa mendengar musik!

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest