Follow Us

Jangan Lupa Pake Masker Karena Jakarta Kini Kota dengan Polusi Udara Tertinggi di Dunia

Ricky Nugraha - Rabu, 26 Juni 2019 | 18:22
JAKARTA - Indonesia. October 12, 2018.
iStockphoto

JAKARTA - Indonesia. October 12, 2018.

HAI-online.com - Jakarta memang dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kini, Jakarta telah menjadi yang terburuk.

Berdasarkan pemantauan AirVisual pada Selasa (25/6/2019) pagi, polusi udara Jakarta tergolong yang terburuk di dunia. Udara Jakarta masuk kategori unhealthy atau nggak sehat.

AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia. Pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Jakarta muncul dalam urutan pertama kota dengan dengan tingkat polusi tertinggi.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengaku belum belum melihat secara langsung data dari AirVisual. Ia merasa udara di Jakarta sebenarnya baik-baik saja.

Baca Juga: Nurul Qomar Jadi Tersangka Pemalsuan Ijazah S2 dan S3 Demi Jadi Rektor

“Intinya kami sendiri tidak ada permasalahan dicek di lab LH. Kami tidak terlalu merespon data realtime,” kata Andono saat dihubungi Kompas.com pada Selasa kemarin.

Andono meminta masyarakat nggak langsung mengambil kesimpulan dari data tersebut. Apalagi, kata Andono, masalah kualitas udara bisa berubah-ubah.

Andono menjelaskan sampai saat ini sebenarnya kualitas udara di Jakarta berada di tengah-tengah dibandingkan dengan negara lain. Ia menganggap data yang dipaparkan AirVisual sebagai pengingat untuk masyarakat.

Setelah Jakarta, ada kota Lahore di Pakistan, Hanoi di Vietnam, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Wuhan di China yang masuk lima besar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi dunia.

Baca Juga: YouTuber Gaming Etika Ditemukan Meninggal Dunia Setelah Sebelumnya Upload Video Tentang Bunuh Diri

Menurut Gubernur Anies Baswedan, hal ini disebabkan oleh kendaraan bermotor yang menjadi sumber terbesar polusi udara. Ia pun terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi.

"Kita harus mempercepat pengintegrasian transportasi, penuntasan proyek-proyek pembangunan kendaraan umum massal, perluasan transjakarta, dan ketersambungan antarmoda," ujarnya pada Rabu ini dikutip dari Kompas.com.

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest