Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Jadi Dokter Hewan? Ini Hal-hal yang Harus Lo Perhatikan. Nggak Harus Sayang Hewan, Kok

Alvin Bahar - Sabtu, 15 Juni 2019 | 16:00
Dokter Jimmy sedang memeriksa kondisi seekor kucing yang dibawa ke kliniknya di Pasar Minggu
Dok. HAI

Dokter Jimmy sedang memeriksa kondisi seekor kucing yang dibawa ke kliniknya di Pasar Minggu

HAI-ONLINE.COM - Ada dokter mulia yang pekerjaannya nggak menangani manusia. Yap, dokter hewan namanya. Barangkali kamu tertarik jadi dokter hewan, yuk kita kenali dulu seluk-beluk profesi dokter hewan ini.

Dokternya Kingdom Animalia

Ngomongin dokter hewan, panggilannya, sih, dokter juga. Tapi, kalo dokter pada umumnya punya tugas utama menangani kesehatan dan penyakit yang diderita oleh manusia, dokter hewan justru bakal berurusan sama segala makhluk berwujud binatang atau hewan.

"Dokter hewan sama seperti profesi dokter lainnya, bertanggungjawab atas pasien untuk pemeriksaan kesehatan rutin, atau pemeriksaan terhadap pasien yang sedang ada masalah atau sakit. Atau dia juga menangani program kesehatan (hewan) yaitu vaksinasi, obat cacing, atau pemberantasan kutu rutin,” jelas dokter Jimmy Pangihutan, seorang dokter hewan yang praktek di klinik Jims, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Secara global atau mendunia, profesi dokter hewan atau veteriner ini sesungguhnya termasuk ke dalam golongan general practitioner.

Artinya, kerjaan seorang dokter hewan itu betul-betul mencakup semuanya, termasuk konsultasi umum, atau nanganin kasus bedah.

Nah, kalo soal cakupan pasien, seorang dokter hewan jelas nggak boleh pilih-pilih hewan yang mesti ditangani. Bukan cuma hewan peliharaan pada umumnya aja, tapi juga hewan lain, termasuk hewan ternak, tupai, bahkan iguana.

Baca Juga: 5 Fakta Takefusa Kubo, Messi Jepang yang ‘Khianati’ Barcelona demi Real Madrid

“Binatangnya yang kita tangani, ada yang kita sebut companion animal, itu anjing, kucing, atau small animal. Lalu ada exotic animal, burung, kelinci, atau hewan-hewan eksotik selain anjing dan kucing. Lalu di dalam hewan eksotik, ada hewan liar. Tapi kalau yang dilindungi, wajib lapor ke Departemen Kehutanan, atau ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Tapi kita terima semua dulu.” lanjut dokter hewan kelulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Untuk nanganin kesehatan hewan, para dokter hewan juga nggak cuma kerja praktek di klinik atau rumah sakit aja.

Mereka juga bisa dipanggil ke rumah pasien untuk mengecek kondisi kesehatannya. Dan, selayaknya dokter, dokter hewan pun harus siap waktu dibutuhkan dalam kondisi urgent, di manapun dan jam berapapun. Pokoknya, harus siaga dan dedikasinya demi kesehatan hewan mesti pol-polan. Wih!

Halaman Selanjutnya

Nggak Harus Sayang Hewan

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x