Follow Us

Bikin Karakter Mirip Pelaku Teror Masjid di Selandia Baru, Game Ini Tuai Banyak Kecaman

Ricky Nugraha - Minggu, 02 Juni 2019 | 19:44
Tampilan karakter game Jesus Strikes Back: Judgement Day yang mirip pelaku teror di masjid Christchurch
Daily Mirror

Tampilan karakter game Jesus Strikes Back: Judgement Day yang mirip pelaku teror di masjid Christchurch

HAI-online.com - Satu judul game baru-baru ini menimbulkan kehebohan karena menampilkan karakter menyerupai pelaku penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, hingga Adolf Hitler.

Game tersebut menuai kecaman dari pengguna internet karena nggak cuma menampilkan karakter yang menyerupai pelaku kejahatan di dunia nyata, tetapi juga menyajikan misi pembantaian kaum minoritas.

Game berjudul "Jesus Strikes Back: Judgement Day" tersebut belum lama ini merilis update di mana pemainnya harus membayar 12 poundsterling (sekitar Rp 200.000) untuk download.

Selain karakter mirip teroris penembakan di Selandia Baru, game itu juga memberi pilihan pemain untuk dapat memainkan sejumlah tokoh dunia yang terkenal kejam, seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini. Pemain bahkan bisa memainkan karakter-karakter lain dengan misi yang kontroversial.

Baca Juga: Main PUBG di Tempat Umum, Remaja Ini Langsung Ditangkap Polisi

Dilansir Mirror, game kontroversial itu bahkan telah diunduh hampir 1.000 kali sejak dirilis pada Februari lalu.

Permainan tersebut telah menuai beragam kritikan, namun di sisi lain juga menarik pemain yang menganggap game itu sebagai bentuk memerangi degenerasi.

Pihak pengembang game mengatakan permainan itu sebagai sebuah satir, meski banyak yang mengecam. Hampir 4.000 orang telah menandatangani petisi online yang menyerukan agar game tersebut dilarang.

"Game itu sangat menjijikkan, membuat permainan tentang pembunuhan massal minoritas dan mendapatkan uang dari itu," tulis salah satu komentar.

Baca Juga: Kocak! Nggak Nabrak Apa-apa, Cowok Ini Mati Terus Pas Main Flying Face

"Aku percaya publik ingin tahu siapa seseorang yang mendapatkan untung dari game yang kotor seperti ini," tambah komentar lainnya.

Namun pengembang game itu membela permainan itu dengan menyebutnya sebagai "budaya parodi satir politik modern".

"Permainan video ini tidak membuat komentar apa pun tentang masalah politik, ras, agama, seksualitas, gender, maupun individu atau organisasi di dunia nyata dalam sepanjang permainan," kata pengembang.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tampilkan Karakter Mirip Pelaku Penembakan Christchurch, "Game" Ini Dikecam."

Source : Kompas.com, Mirror

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest