HAI-ONLINE.COM - Seorang pelajar SMK bernama Widyanto Rizki Ramadan, berusia 17 tahun, meninggal dunia setelah ikut aksi unjuk rasa, Rabu (22/5) di Petamburan, Jakarta Pusat.
Widyanto adalah pasien luka berat yang ditangani di RSUD Tarakan Jakarta, namun ia nggak membawa identitas.
Sebelumnya, pada pukul setengah 7 pagi WIB, siswa kelas dua SMK 60 ini masih berkomunikasi dengan keluarga.
Baca Juga: Tanggapi Pepatah 'Love What You Do', CEO Apple: Itu Omong Kosong
"Iya dia memang enggak bawa identitas. Dia mau jihad di Petamburan dengan teman-temannya, cuma bawa hp aja. Jam setengah delapan sudah gak bisa dikontak," ujar Liani, tante korban di RSUD Tarakan.
Sang tante menegaskan kalau dia sudah berkali-kali melarang Widyanto untuk nggak ikut aksi unjuk rasa itu, namun Widyanto tetap jalan dan ikutan.
"Saya tidak mengizinkan. Semua tidak mengizinkan. Neneknya lagi tidur, dia langsung jalan," kata Liani.
Baca Juga: Suaranya Fals Saat Karaoke, 2 Cowok Ini Digebukin Pengunjung Lain
Ia mengucapkan kalau sang keponakan sudah mengikuti aksi unjuk rasa sejak habius sahur.
Setelah shalat Subuh, Widyanto berangkat. Ia sedang libur sekolah, makanya bisa ikutan ke jalan.
Sebagaimana yang diberitakan Warta Kota, Widyanto mengalami luka tembakan di bagian lehernya.
"Kami izinkan diotopsi karena ada luka tembak di leher. Siapa yang tanggung jawab kalau kaya gini. Dia lagi di masjid ditembaknya. Harusnya diperingatkan pake tembakan gas air mata saja, jangan pakai peluru," ungkap Liani.