"Anak kita ini aktif di OSIS. Selalu membantu sekolah. Dia membantu mendatangkan donatur yang menyumbang 60 buah Al-Quran. Sampai sekarang sumbangan itu dipakai untuk mengaji anak-anak di sekolah ini," kata Ruhaiman.
Menurutnya, secara akademis dan perilaku, Aldi tergolong anak baik.
Hanya saja dia kritis jika kebijakan itu merugikan banyak kawannya, terutama soal penggunaan jaket di musim hujan.
“Kami sudah berusaha memberi masukan pada kepala sekolah yang baru satu tahun menjabat di Sembalun ini. Soal penggunaan jaket misalnya, di sini dinginnya 11-12 derajat kalau pagi dan musim hujan. Berbeda seperti wilayah lain di Lombok," ungkapnya.
Ruhaiman dan guru lain juga merasa sangat kecewa dan sedih atas keputusan kepala sekolah yang tak meluluskan Aldi, siswa pintar dan baik di SMAN 1 Sembalun.
Sementara itu sampai berita ini ditulis, Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun, Sadikin Ali, belum bisa dikonfirmasi.
Menurut salah satu guru, Sadikin Ali dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB. Namun belum diketahui, apakah pemanggilan tersebut karena masalah Aldi atau hal lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Protes Kebijakan Kepala Sekolah, Siswa SMAN 1 Sembalun Lombok Tidak Diluluskan."