Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berita Siswa SD Tendang Kepsek Hingga Tangan Patah Diluruskan Pihak Dispendik Surabaya

Al Sobry - Jumat, 26 April 2019 | 11:26
Viral Video Siswa SD Tendang Tangan Kepala Sekolah Hingga Patah di Surabaya
Youtube

Viral Video Siswa SD Tendang Tangan Kepala Sekolah Hingga Patah di Surabaya

HAI-Online.com – Publik sempat publik dibuat geram dengan tindakan seorang siswa Sekolah Dasar di Surabaya yang dikabarkan menendang kepala sekolahnya hingga menyebabkan patah tangan.

Kejadian penendangan ini sendiri bermula saatsiswa tersebut nggak menggunakanatribut yang telah diberitahukan pihak sekolah sebelumnya, untuk memperingati hari Kartini 2019, dan malah memakai celana sobek lengkap dengan atribut rantai seperti preman.

Siswa yang bersangkutan kemudian mengajak salah satu adik kelasnya untuk mengenakan atribut sama seperti dirinya, namun akhirnya disita oleh sekolah yang kemudian memicu kemarahan dari si anak tersebut.

Baca Juga : Wih, Separuh Pencarian di Google Bakal Lenyap Jadi Debu dengan 'Jentikan Thanos', Begini Caranya

"Karena atribut adik kelasnya disita itulah siswa tersebut marah-marah dan diamankan oleh para guru. Saat kepala sekolah (perempuan) mendekat, terkena tendangan kaki siswanya," ujar Mohammad Fikser selaku Kabag Humas Pemkot Surabaya, Rabu malam (24/2).

Fikser melanjutkan, kepala sekolah SD Negeri I Balongsari Surabaya tersebut lalu mencoba untuk menahan tubuh ketika jatuh terkena tendangan dari siswa itu, yang kemudian malah membuatnya mengalami patah tangan.

"Saat terjatuh, tangan kepala sekolah perempuan itu menahan tubuh hingga patah," tambahnya menjelaskan.

Nah untuk memverifikasi kejadian sebenarnya, pihak Pemerintah Kota Surabaya telah mengelaurkan pernyataan terbarunya. Mereka menyebut pelanggaran siswa dan insiden tangan guru yang patah merupakan dua kejadian terpisah yang tidak memiliki keterkaitan.

Jadi jangan sampai keliru lagi dengan pemberitaan yang kadang tidak menyertakan waktu kejadian, pasalnya berita itu bisa dianggap sebagai hoax.

Dalam keterangannya, Dispendik Surabaya menyebutkan bahwa video yang beredar luas itu tidak ada hubungannya dengan insiden patah tangan yang dialami oleh kepala sekolah.

"Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya.

Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah,"tulis keterangan dalam akun Instagram @dispendiksby, Kamis (25/4/2019).

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x