Orta kemudian menjual barang-barang inidengan harapan untuk dapat memenuhi kebutuhannya yaitu sekitar $30 per hari.
Cerita dari Orta ini kemudian memunculkan pertanyaan, mengapa banyak barang-barang bagus dibuang begitu saja oleh orang-orang kaya tersebut?
Apalagi para pemungut ini mengambil dari tempat sampah, yang tentunya nggak mungkin apabila barang-barang tersebut diletakan di sana tanpa disengaja.
Baca Juga : Setelah Thailand, Kini Supermarket di Vietnam Ikut Ganti Plastik dengan Daun Pisang. Indonesia Kapan?
Kecenderungan masyarakat terhadap sampah dan limbah,menciptakansubkultur pemburu sampah bermunculan di banyak wilayah metropolitan.
Para pemungut sampah ini percaya bahwa mereka melakukan pelayanan publik. Mereka percaya bahwa barang-barang yang mereka temukan akan lebih berhargadi toko barang bekas daripada dikubur di tempat pembuangan sampah.