HAI-Online.com – Hasil perhitungan pemilu 2019 sedang dikumpulkan secara cepat dalam quick count. Nah, buat kamu yang udah mendukung junjungan secara total, sebaiknya tetap tenang dan jangan dibawa stress.
Paslanya, ilmu psikologi menyebutkan beberapa orang yang telah “berperang” dalam perjuangan masa kampanye dan membela habis-habisan calon pasangan presiden atau pun caleg junjungannya, nih pasca pemilu terkadang sebagian orang bisa mengalami apa yang disebut Post Election Stress Disorder (PESD).
Wah, penyakit apaan tuh? Bukan penyakit, guys, jadi isu post-elective stress atau stres pasca pemilu itu pernah mencuat sebagai respons terhadap pemilu 2016 di Amerika Serikat.
Baca Juga : Anti Kucel, Kucel Club: Ini 5 Cara Cowok Merawat Kulitnya, Simpel Banget!
Nah, kemenangan Donald Trump rupanya nggak Cuma bikin banyak pendukung Hillary Clinton patah hati, tetapi juga membuat sebagian pendukungnya sendiri merasa stres bila perbedaan pilihan bakal menghambat kepentingan mereka.
Stres ini, menurut laporan Stress in America: Coping with Change, dirasakan oleh kedua kubu hinga bulan Januari, dua bulan setelah pemilu berakhir. Duh, bagaimana di Indonesia yang maish dalam tahap perhitungan suara?
Nah, sebelum terjadi, ad acara kok untuk menangkal stres pasca pemilu.
Dilansir dari The Atlantic, 10 November 2016, Mary McNaughton-Cassill yang merupakan seorang profesor psikologi di University of Texas-San Antonio berkata bahwa kekalahan junjungan dalam pemilu berkemungkinan kecil dapat mendorong seseorang mengalami depresi klinis. McNaughton-Cassill yang mempelajari manajemen stres dan tekanan emosional usai kejadian 9/11 menemukan bahwa orang-orang yang menjadi depresi stelahnya adalah orang-orang yang telah memiliki kondisi tersebut sebelum 9/11.
“(Kejadian tersebut) memengaruhi mood, tetapi tidak memengaruhi kesehatan mental,” ujarnya.
Baca Juga : Ini Alasan Nicholas Saputra Pamer Selfie 24 Jam Usai Nyoblos di Pemilu 2019
Meski demikian, dia juga menyarankan kamu untuk berusaha menjaga diri sebaik mungkin dan memperbaiki mood setelah pemilu.
Caranya bermacam-macam, yuk bahas satu persatu!
Tarik napas dalam-dalam
Ada lho beberpaa orang yang mulai mematikan tv mereka demi meredam informasi soal hasil quick count sementara.
Mereka yang belum siap mendengar “hasil terbaik”, bakal mengambil udara yang banyak ke dalam tubuhnya agar aliran darah lancar karena disuplai oksigen yang banyak.
Enjoy Music
Yang jarang dipersiapkan orang-orang yang ikit dalam pesta demokrasi ini adalah mereka belum memilih playlist music yang bisa membuta kepala dan hati mereka tenang.
So, cobalah menyetel musik, mungkin Sabyan bisa mendamaikan perasaan. Kalo ada yang lain, boleh!
Berolahraga
Yap, daripada keluar keringat dingin karena stress dnegan hasil perhitungan suara. Kenapa nggak, ambil sepatu lari, baju dan celana yang nyaman untuk berolahraga demi beberapa bulir keringat dan hormone kebahagiaan.
Olahraga bisa merilis ketegangan dan mendatangkan kebahagiaan. Kamu juga jadi sehat pas dengar kabar terakhir soal pemilu. Kalo junjungan kalah, setidaknya kamu selangkah lebih maju karena berlatih olahraga.
Baca Juga : Kalo Nggak Mau Rusak, Lepas Dulu Celana Dalam Lo Jelang Tidur Malam!
Tidur
Ini juga penting buat kamu yang lelah gonta-ganti channel membandingkan hasil quick count jagain di tv sebelah. Atau mencari hot issue di layar handpone dan googling sana sini siapa yang unggul.
Duh, daripada waktu habis untuk screen time pemilu, istirahat tidur bisa membantu meredakan ketegangan dan mengembalikan stamina, kalo-kalo diperlukan untuk membela lagi junjungan politik kamu.
Selamat mencoba! (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan disempurnakan tim HAI dengan judul awal "Apa yang Harus Dilakukan kalau Junjungan Kalah Pemilu Besok?".