Yaashwin sendiri mengaku, ia sengaja menjadikan matematika sebagai bakatnya yang bisa dipertontonkan, karena ia merasa hal itu amat menarik.
"Saya melihat matematika bisa begitu menarik untuk menjadi sebuah pertunjukkan," ucap Yaashwin dalam sesi wawancara usai babak grand final dilangsungkan.
Yaashwin yang juga merupakan pemenang International Abacus and Mental Arithmetic Competition tahun 2017 ini mengatakan, ia juga tak tahu persis bagaimana kemampuannya itu terbentuk.
Kata Yaashwin, ia hanya terus mempelajari semua rumus matematika tanpa lelah.
Baca Juga : Heboh Patung Gundam di Pinggiran Kota Salatiga, Katanya Udah Ada Sejak Zaman Majapahit
"Saya melakukannya sejak kecil hingga kini saya berusia 15 tahun, saya membaca dan menelaah semua rumus matematika praktis yang saya miliki," ucap Yaashwin.
"Saya juga tak tahu pasti bagaimana saya bisa menjadi begitu kuat dalam matematika, cuma saya tahu pasti semua orang tahu matematika, hanya saja tidak mendalaminya," sambungnya.