Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cuma Gara-gara Cowok, Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Pelajar SMA

Bayu Galih Permana - Selasa, 09 April 2019 | 12:30
Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019).
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA

Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019).

HAI-Online.com -Hanya gara-gara masalah cinta dan komentar di media sosial, 12 pelajar SMA di Pontianak, Kalimantan Barat tega melakukan tindak pengeroyokan secara brutal terhadap salah seorang siswi SMP 17 Pontianak.

Menurut keterangan Tumbur Manalu selaku Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat,kejadian ini bermula saat salah seorang pelaku kesalkarena korban dan mantan pacarnya saling berbalas komentar di media sosial.

Padahal, menurut pengakuan Manalu, korban pengeroyokan sendiri diketahui merupakan adik sepupu dari mantan pacar pelaku.

"Permasalahan awal karena cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelakupenganiayaanini.Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," ujar Manalu, Senin (8/4).

Baca Juga : Remaja Ini Nggak Sadar Menderita Penyakit Mengerikan Karena Begadang Sambil Main Smartphone

Setelah dijemput oleh terduga pelaku dengan alasan ada yang mau dibicarakan, korban dibawa ke Jalan Sulawesi untuk diinterogasi sebelum akhirnya dikeroyok secara brutal.

"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dia dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu. Sebetulnya aktor utama 3 orang dan sisanya membantu atau tim hore.Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku," tambahnya.

Lebih lanjut, Manalu menjelaskan bahwa tindak pengeroyokan ini sebenarnya sudah terjadi sejak dua pekan lalu, namun baru dilaporkan kepada orang tuanya pada Jumat (5/4), yang kemudian membuat aduan ke Polsek Pontianak Selatan.

"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3) namun baru dilaporkan pada orangtuanya. Hari Jumat ada pengaduan kePolsek Pontianak Selatan, kemudian dari KPAD langsung menerima pengaduan," terangnya lebih lanjut.

Manalu mengatakan, korban nggak langsung melapor karena sempat mendapatkan ancaman dari pelaku, yang akan bertindak lebih kejam lagi apabila siswi tersebut berani mengadukan kejadian pengeroyokan itu kepada orang tuanya.

"Korban merasa terintimidasi sehingga tak berani melapor. Namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi diPolsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan,"ucap Manalu,

Source : Tribun Pontianak

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x