Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Iban, Mahasiswa Sulawesi yang Kuliah di 3 Universitas Eropa Sekaligus

Bayu Galih Permana - Kamis, 04 April 2019 | 15:00
La Ode Marzujriban, pemuda Buton yang kuliah sekaligus di tiga kampus ternama Eropa.
Dutsche Welle

La Ode Marzujriban, pemuda Buton yang kuliah sekaligus di tiga kampus ternama Eropa.

HAI-Online.com -'Keren', satu kata itu lah yangsering terucap dari mulut orang-orang setelah mendengar kisah seorang mahasiswa asal Pulau Button, La Ode Marzujriban atau lebih akrab disapa dengan panggilan Iban.

Gimana nggak sob, mahasiswa berusia 25 tahun ini diketahui tengah mengambil programjoint master's degree bersama tiga universitas Eropa sekaligus, di antaranya TU Delft (Belanda), ETH Zurich (Swiss), dan RWTH Aachen (Jerman).

Lalu, apa sih yang dimaksud denganjoint master's degree itu? Menurut pengakuan Iban,joint master's degreemerupakan program yang memungkinkan seorang mahasiswa untuk mendapat lebih dari satu gelar ketika lulus kuliah.

"Jadi program joint master's degree adalah program yang dilakukan di lebih satu kampus dengan bisa lebih dari satu gelar yang akan didapat nanti saat lulus," ujar Iban seperti yang dikutip HAI dariKompas.com.

Baca Juga : 5 Makanan Unik yang Ternyata Disajikan McDonald's, Mau Coba?

Lebih lanjut, Iban menjelaskan bahwa motivasi mengambil program ini karena dirinya sangat suka dengan sain sejak kecil, serta terinspirasi dengan tokoh-tokoh seperti Albert Einstein, BJ Habibie, dan Yogi Ahmad Erlangga.

"Waktu saya kecil saya senang dengan sains, saya senang membaca biografi tokoh seperti Albert Einstein, BJ Habibie, dan Pak Yogi Ahmad Erlangga. Dan ketika saya lulus sarjana, saya sangat senang bisa mendapatkan program ini yang bisa kuliah di tempat ketiganya," terang Iban.

Menariknya, meskipun mengikuti program di tiga universitas sekaligus, Iban sendiri mengaku bahwa dirinya nggak menemui kendala berarti dari sisi akademik, meskipun sempat depresi karena harus beradaptasi dengan budaya mahasiswa negara lain.

"Kalau dari sisi akademik nggak ada kendala berarti. Namun pindah-pindahnya cukup merepotkan karena kita harus pindah negara semua diurus lagi dari awal.Ibarat pacaran, sedang-nyaman-nyamannya tetapi harus pergi," ujarnya lebih lanjut.

Setelah lulus nanti, Iban berencana akan melanjutkan karir sebagai seorang peneliti dan memiliki keinginan untuk bergabung bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Saya ingin melanjutkan karier saya sebagai researcher, kemudian melakukan riset-riset ilmiah. Saya juga ingin mengambil PhD dan bekerja di suatu laboratorium. Kalau kembali ke Indonesia saya berkeinginan bergabung bersama LIPI," tutupnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x