”Kalau mau sepak bola bagus, pembibitan harus dari dasar. Kami konsisten mensponsori persepakbolaan Indonesia,” katanya.
Upaya pembenahan
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyampaikan bahwa Liga Kompas adalah relasi penting PSSI dalam membina sepak bola usia dini.
Agar hasil liga ini jadi lebih optimal, PSSI kini sedang mempersiapkan kompetisi berjenjang, di antaranya Liga 1 U-16, U-18, dan U-20, yang rencananya akan mulai bergulir secara bertahap pada bulan April mendatang.
”Dengan kompetisi berkelanjutan, diharapkan skill dan mental atlet bisa meningkat bertahap. Selama ini, kebanyakan mereka melompat ke jenjang lebih tinggi karena belum ada kejuaraan kelompok umur lanjutan. Kini, kami mau mulai membenahi itu, diawali dari klub-klub di Liga 1,” ujarnya.
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta mengatakan, lewat program dana desa, pihaknya mendorong daerah membenahi infrastruktur sepak bola, yakni lapangan sepak bola.
Pembenahan infrastruktur ini sendiri telah diterapkan di beberapa desa wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, dan juga Bali.
”Selama ini, minat besar masyarakat bermain sepak bola nggak diimbangi ketersediaan lapangan. Jadi, lewat kerja sama dengan banyak pihak, kami berupaya membenahi itu,” katanya.
Pada penutupan liga, tim pemandu bakat liga mengumumkan 24 pemain terbaik yang nantinya dilatih dan diciutkan menjadi 18 pemain yang akan mengikuti Piala Gothia 2019 di Swedia, 14-20 Juli. Selamat buat SSB Bina Taruna! (*)