HAI-ONLINE.COM - Perkembangan teknologi nano memungkinkan lahirnya printer generasi baru yang menghasilkan warna tahan lama, nggak seperti printer tinta yang warnanya cepat pudar.
Andre Kristensen dari Universitas Teknik Denmark di Kongens Lyngby bersama koleganya mendesain printer laser yang hanya memerlukan tiga bahan: plastik, germanium, pelindung.
Dalam teknik percetakan tradisional berbasis tinta, kertas berlaku sebagai dasarnya. Dengan metode baru, plastik berfungsi sebagai fondasi.
Permukaan plastik dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki berbagai pilar kecil, kira-kira setiap 200 nanometer.
Lapisan kecil dari germanium kemudian disebarkan di atas plastik. Panas laser melelehkan germanium di setiap pilar, mengubah dan menambah bentuknya.
Hasilnya dari proses itu adalah terciptanya warna tertentu. Lapisan pelindung sendiri berfungsi melindungi bentuk struktur nano yang baru diukir.
Baca Juga : Viral Kisah Cewek yang Dapat Ancaman usai Tegur Penumpang Jongkok dalam KRL
Para peneliti telah mencoba mencetak gambar berwarna berbasis struktur sebelumnya. Namun, Kristensen mengatakan, lapisan dari germanium dan material serupa mendorong kontras dan resolusi warna.
Printer generasi baru menghasilkan gambar dengan kenaikan resolusi hingga 127.000 titik per inchi.
Printer laser tradisional, yang mengunakan serbuk halus dinamai toner, bukan tinta, hanya dapat mencapai 20.000 DPI (titik per inci). Sementara printer ink-jet mencapai sekitar 4.800 DPI.
Nggak berhenti sampai di situ, printer baru dapat membuat gambar sangat kecil: 50*50 mikrometer.
Satu piksel retina display kualitas tinggi terbaru punya diameter 63 mikrometer dan masih memerlukan penerangan latar (backlit).