HAI-Online.com - Pria yang istrinya menjadi korban meninggal dunia aksi teror penembakan dua masjid di kota Christchurch, Farid Ahmad berhasil membuat takjub banyak pihak berkat kebesaran hatinya memaafkan pelaku teror.
Seperti yang dikutip HAI dari timeslive.co.za, Farid mengaku bahwa dirinya nggak menyimpan rasa benci kepada Brenton Tarrant dan kawan-kawan atas tindakan yang telah mereka lakukan kepada istri serta jemaah lainnya.
Meskipun begitu, pria berusia 59 tahun tersebut mengaku bahwa dirinya hingga kini masih belum bisa menerima apa yang terjadi.
"Aku akan mengatakan kepada dia (pelaku) bahwa aku mengasihinya sebagai manusia. (Namun), aku nggak bisa menerima perbuatannya. Apa yang dia lakukan merupakan kesalahan," ujar Farid.
Baca Juga : Dari Ozil Sampai Salah, Begini Reaksi Sejumlah Bintang Sepak Bola Terkait Aksi Teror di Selandia Baru
Namun, ketika ditanyai apakah dia telah memaafkan para pelaku teror, Farid mengatakan bahwa dirinya telah membuka pintu maaf kepada mereka.
"Tentu saja aku memaafkan mereka. Hal terbaik adalah memaafkan, kemurahan hati, kasih sayang, dan bertindak positif," tambahnya.
Selain itu, Farid juga menjelaskan bahwa dirinya ingin mendorong para pelaku teror untuk kembali menata hidupnya apabila diberi kesempatan duduk bersama dengan mereka.
Bahkan, Farid pun berjanji akan terus mendoakan para pelaku supaya di kemudian hari mereka bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.
"Aku berdoa agar dia menjadi orang baik satu hari nanti. Aku tak menaruh dendam apapun," tutupnya.
Salut buat Farid Ahmad yang telah berbesar hati memaafkan pelaku teror di Selandia Baru meski istrinya menjadi salah satu korban meninggal! Semoga kejadian serupa nggak kembali terulang ke depannya sehingga semua bisa hidup berdampingan dengan damai. (*)