- Kebohongan prososial, nggak kejam sama sekali sih tapi…
Faktanya, nih orang yang punya keinginan memakai kebohongan prososial dengan tepat seringkali merupakan tanda bahwa kamu sebenarnya punya rasa empati yang berkembang dengan baik. Sesekali boleh untuk bertindak baik dan penuh kasih terhadap orang lain.
Bahayanya, ketika kebohongan kamu dirancang untuk melindungi orang lain, dan dilakukan secara terus-menerus, bakal ada pembenaran untuk menggunakan ketidakbenaran yang jauh lebih besar dalam situasi yang kurang tepat. Ngerti nggak?
Kamu bakal terbiasa berbohong untuk menjaga seseorang dari masalah, dan itu malah jadi bumerang dari sikap kebaikan yang udah kamu kasih ke orang lain.
- Kebohongan dalam Romantisme, manis tapi berisiko
Akhirnya kita mungkin “melebih-lebihkan” minat kita pada hobi sang pacar. Pura-pura lebih antusias sama genre film, musik mereka atau sering memuju-muji masakan dia yang sebenarnya kita nggak sukai.
Ini adalah contoh kebohongan prososial juga, tapi kebohongan-kebohongan itu bakal ada garis batasnya. Kalo udah kelewatan, bangunan ikatan antara kamu dan dia bakal berpotensi runtuh seketika.
Bangunlah hubungan dengan landasan kejujuran, dengan begitu ikatan hubungan bakal semakin erat dan susah lepas, guys!
Baca Juga : Suka Bohong Tapi Nggak Sadar? Hati-hati Sama Gangguan Mythomania
- Bohong yang Kelewat Batas, kejam tapi bukan yang paling kejam
“Pejabat ngaku pintar biar kepilih jadi anggota dewan perwakilan rakyat, misalnya. Ngaku lulusan Sarjana demi dapet pekerjaan atau mengklaim jual barang Ori padahal KW super!: