Follow Us

Futurepublic 2019: 'Mandi' Hujan dengan Iringan Beat Musik Hip-hop

Dewi Rachmanita - Selasa, 26 Februari 2019 | 17:03
Futurepublic 2019
Dewi Rachmanita/HAI

Futurepublic 2019

Hai-Online.com - Weekend lalu tepatnya Sabtu (23/2), beberapa festival musik digelar buat hibur banyak orang, khususnya anak muda.

Salah satunya Futurepublic 2019. Menampilkan sederet musisi dari ranah hip-hop dan elektronik, Futurepublic 2019 berhasil bikin kemeriahan sendiri di Ibu Kota. Dua genre musik itu emang belakangan sangat hype.

Dari rumah gue di daerah Depok hujan deras udah jadi tantangan tersendiri buat senang-senang di Futurepublic 2019.

Sesampainya di Allianz Eco Park, Ancol, hujan itu belum turun. Dengan basah kuyup, gue coba enjoy Futurepublic 2019, acara dari F Thing World bersama Livescape itu. And, so much energy that night.

Antrean nggak begitu mengular di tempat penukaran tiket, pun saat proses pemeriksaan tiket dan diri di gate.

Semua aman terkendali. Keluar dari pemeriksaan singkat itu, lampu-lampu neon mulai menghiasi jalan menuju venue yang sesungguhnya. Berbagai properti lampu neon jadi perhatian tersendiri buat para milllenials dan generasi Z yang haus akan swafoto.

Gimana pun, eksistensi di media sosial rasanya makin penting ya? Apa lagi ini festival musik. Bagi sebagian orang kayaknya wajib berfoto mengabadikan momen dan berbagi keseruannya di media sosial.

Futurepublic 2019
Dewi Rachmanita/HAI

Futurepublic 2019

Futurepublic 2019 sedari awal seakan sadar, anak muda nggak cuma bisa lepas dari musik di hidupnya. Fashion pun jadi perhatian tersendiri.

Nggak heran, booth-booth berbagai brand fashion berderet hadir saat gue menuju area utama. Mereka jajakan berbagai fashion item, mulai dari kaos, celana, sampai aksesoris.

Masuk ke area utama, gue makin disambut dengan para anak muda dengan gaya zaman sekarang pencinta musik hiphop: kaos streetwear, sneakers andalan, bahkan beberapa lengkap dengan pernak-pernik aksesoris pelengkap kayak topi dan kalung. "Hypebeast" abis.

Panggungnya Musik Hiphop

Kesan anak-anak hiphop yang datang ke Futurepublic 2019 itu makin terlihat saat gue merapat ke panggung Extra Joss Shake House Party. Sebenarnya ada dua panggung di gelaran Futurepublic 2019, yaitu panggung utama yang dinamakan The F Thing Stage dan panggung lain yang dinamakan Extra Joss Shake House Party. Khusus Extra Joss Shake House Party, musisi-musisi yang tampil lekat dengan musik hiphop. Sebut aja ada Matter Mos, Ramengvrl, ONAR, sampai Skool Of Rap yang berisi Saykoji, Iwa K, dan Sweet Martabak.

Futurepublic 2019
Dewi Rachmanita/HAI

Futurepublic 2019

Nggak begitu rapat, tapi cukup intim, Matter Mos, Ramengvrl, dan ONAR bikin penonton ramai dan berjoget bersama dalam iringan musik hiphop. Khusus Ramegvrl, cewek ini kayaknya emang selalu menarik perhatian tersendiri. Beberapa orang emang datang secara khusus buat liat dia tampil. Salah satunya Yasmina Hasna (23), katanya pelantun lagu "I'm Da Man" itu jadi artis lokal yang ia ingin tonton di Futurepublic 2019.

Namun, Ramengvrl nampaknya perlu sedikit me-refresh penampilannya. Beberapa kali gue menonton rapper itu dan menemukan pola yang sama. Salah satunya soal penjelasan lagu "Whachu Mean". Berkali-kali gue mendapati Ramengvrl lontarkan kegelisahannya soal orang-orang sok kenal yang mulai datang di hidupnya setelah melejit jadi artis.

Musik hiphop itu ternyata terus kental terasa sampai di The F Thing Stage. Dipha Barus bersama squad-nya dari Pon Your Tone ternyata berkolaborasi apik bersama Ariel Nayaka, Matter Mos, Onar, Ramengvrl. Kalulla dan Nadin Amiza tentu nggak ketinggalan ikut berkolaborasi. Sebuah paket lengkap, apa lagi baju yang mereka kenakan senada. Dan bunga mawar yang dibagikan di akhir penampilan.

Menarik saat mendengar set Dipha dari awal sampai akhir. Cukup beragam, tapi uniknya kali ini DJ itu makin kental dengan musik hiphop. Bahkan new version dari Woosah sempat ada. Ditambah lagi, remix Dipha dari lagu Charli XCX berjudul "1999" ikut diputar. Sayangnya, nggak versi penuh dari remix itu hadir. Juga penonton, terutama di VIP area yang renggan. Bikin semacam ruang kosong dan kurang membuat asik suasana.

Puncaknya, hiphop saat penampilan YG. Si rapper pengganti batalnya TYGA itu pun sukses tutup Futurepublic 2019 dengan meriah. Bahkan, bagi Raygeethegawd (22), ini semacam "naik haji" dia di kancah musik hiphop.

"Gw pendengar garis kerasnya YG!! gangsta hiphop rapper favorit gw dari zaman SD!!" kata Raygeethegawd.

Dia bahkan sempat hi-five saat rapper yang punya nama asli Keenan Daequan Ray Jackson itu turun panggung.

"Dia gangsa rapper versi Tuhan menurut opini gw! Kenapa? Lagu-lagu dia banyak yang relate dengan kehidupan sekitar gw dan gw sendiri," tambah Raygeethegawd.

Poin penting lain saat Raygeethegawd cerita soal excited-nya dia nonton YG adalah YG bukan rapper veteran yang kolot, tapi berusaha mengikuti zaman. Nampaknya emang iya bro. Dan dia bukan sembarang rapper. Sayangnya, mungkin nggak semua orang sekenal itu. Dari beberapa komentar di kolom Instagram Futurepublic 2019, banyak yang bertanya-tanya dan mengaku kecewa TYGA mesti batal dan diganti dengan YG.

Soal hiphop gue bisa bilang, Futurepublic 2019 emang kasih ruang besar terhadap musik itu. Musisi-musisi lokal pun dikasih panggung. Meski, jarak antarpanggung terlalu dekat, sehingga kadang suara dari panggung utama mesti menganggu panggung lainnya. Juga soal pengotakan area VIP dan GA secara luas yang malah agak mengganggu. Seengaknya dari gelaran Futurepublic 2019 ini, kita bisa lihat kalau musik hiphop emang patut atau kembali jadi hidangan utama di festival musik besar tanah air.

Tren musik hiphop mulai jadi sajian utama emang udah mulai terlihat belakangan. Selain Futurepublic 2019 ini, belum lama Synchronize Festival 2018 pun beri hal serupa. Berbagai musisi hiphop ikut ramaikan acara.

"Gw bermimpi kalau talent local boleh jugalah disatuin panggung di main stage," kata Raygeethegawd.

Mura Masa yang merekatkan jarak penonton

Selama menikmati Futurepublic 2019, gue melihat Mura Masa jadi musisi penting dalam merekatkan penonton. Sebelumnya, saat penampilan Dipha Baru atau bahkan Tokimonsta, penonton masih semacam malu-malu dan canggung serta kasih jarak antarorangnya untuk lepas berjoget. Namun, giliran Mura Masa semua menjadi lebih intim. Suasana festival itu semakin terasa, walau hujan semakin besar mengguyur.

Futurepublic 2019
Dewi Rachmanita/HAI

Futurepublic 2019

Gue nggak melihat keseluruhan orang pakai jas hujan. Lebih banyak orang yang cuek dengan hujan yang bikin mereka "mandi" itu. Mereka seakan nggak peduli dan lebih memilih bernyanyi dan menikmati penampilan DJ dengan nama asli Alex Crossan itu. Pemenang Grammy tersebut emang bisa dibilang sukses hibur penonton, baik di area GA maupun VIP.

Meski nggak kasih suguhan live set dan minim interaksi dengan penonton, Mura Masa tetap oke. Visualnya pun juara. Begitu aesthetic.

"Gue nggak ngerti emang karena hujan atau apa, tapi entah mengapa mian stage-nya nggak di-setting biar artisnya bisa interaksi sama penonton. Padahal kalau bisa itu nilai plus banget," kata Dijan (19), penonton lain asal Jakarta.

Futurepublic 2019
Dewi Rachmanita/HAI

Futurepublic 2019

Futurepublic 2019 emang bisa dibilang sukses digelar walau hujan besar mengguyur. Penonton nggak bejubel dan enjoy menikmati festival. Mungkin ini juga karena kuantitas penonton nggak berlebihan. Secara keseluruhan pun fun, walau mungkin menurut Yasmina Hasna saat awal, panitia masih agak sibuk untuk menata properti. Lokasi dan minimnya toilet serta tempat sampah pun jadi catatan kalau festival ini mau diadain lagi tahun depan.

"Secara keseluruhan, gue dan teman-teman gue sangat bisa menikmati artis-artis yang ditampilin di situ," tutup Yasmina Hasna.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest