Poin penting lain saat Raygeethegawd cerita soalexcited-nya dia nonton YG adalah YG bukanrapperveteran yang kolot, tapi berusaha mengikuti zaman. Nampaknya emang iya bro. Dan dia bukan sembarangrapper.Sayangnya, mungkin nggak semua orang sekenal itu. Dari beberapa komentar di kolom Instagram Futurepublic 2019, banyak yang bertanya-tanya dan mengaku kecewa TYGA mesti batal dan diganti dengan YG.
Soal hiphop gue bisa bilang, Futurepublic 2019 emang kasih ruang besar terhadap musik itu. Musisi-musisi lokal pun dikasih panggung. Meski, jarak antarpanggung terlalu dekat, sehingga kadang suara dari panggung utama mesti menganggu panggung lainnya. Juga soal pengotakan area VIP dan GA secara luas yang malah agak mengganggu. Seengaknya dari gelaran Futurepublic 2019 ini, kita bisa lihat kalau musik hiphop emang patut atau kembali jadi hidangan utama di festival musik besar tanah air.
Tren musik hiphop mulai jadi sajian utama emang udah mulai terlihat belakangan. Selain Futurepublic 2019 ini, belum lama Synchronize Festival 2018 pun beri hal serupa. Berbagai musisi hiphop ikut ramaikan acara.
"Gw bermimpi kalautalent localboleh jugalah disatuin panggung dimain stage,"kata Raygeethegawd.
Mura Masa yang merekatkan jarak penonton
Selama menikmati Futurepublic 2019, gue melihat Mura Masa jadi musisi penting dalam merekatkan penonton. Sebelumnya, saat penampilan Dipha Baru atau bahkan Tokimonsta, penonton masih semacam malu-malu dan canggung serta kasih jarak antarorangnya untuk lepas berjoget. Namun, giliran Mura Masa semua menjadi lebih intim. Suasana festival itu semakin terasa, walau hujan semakin besar mengguyur.
Gue nggak melihat keseluruhan orang pakai jas hujan. Lebih banyak orang yang cuek dengan hujan yang bikin mereka "mandi" itu. Mereka seakan nggak peduli dan lebih memilih bernyanyi dan menikmati penampilan DJ dengan nama asli Alex Crossan itu. PemenangGrammytersebut emang bisa dibilang sukses hibur penonton, baik di area GA maupun VIP.
Meski nggak kasih suguhanlive setdan minim interaksi dengan penonton, Mura Masa tetap oke. Visualnya pun juara. Begituaesthetic.
"Gue nggak ngerti emang karena hujan atau apa, tapi entah mengapamian stage-nya nggak di-settingbiar artisnya bisa interaksi sama penonton. Padahal kalau bisa itu nilaiplusbanget," kata Dijan (19), penonton lain asal Jakarta.
Futurepublic 2019 emang bisa dibilang sukses digelar walau hujan besar mengguyur. Penonton nggak bejubel dan enjoymenikmati festival. Mungkin ini juga karena kuantitas penonton nggak berlebihan. Secara keseluruhan punfun,walau mungkin menurut Yasmina Hasna saat awal, panitia masih agak sibuk untuk menata properti. Lokasi dan minimnya toilet serta tempat sampah pun jadi catatan kalau festival ini mau diadain lagi tahun depan.