Follow Us

RUU Permusikan Kini Disorot Media Luar Negeri, Blackpink Hingga Lady Gaga Dibawa-bawa

Bayu Galih Permana - Minggu, 10 Februari 2019 | 15:00
Polemik RUU Permusikan mendapat sorotan dari media asing.
The Guardian

Polemik RUU Permusikan mendapat sorotan dari media asing.

HAI-Online.com - Sejak dipublikasikan, Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan langsung mendapat banyak sorotan dari berbagai macam pihak, khususnya dari para musisi tanah air yang hingga saat ini gencar melakukan penolakan.

Nggak cuma menjadi sorotan di dalam negeri aja, keberadaan RUU Permusikan juga sempat menarik perhatian dari beberapa media asing, salah satunya The Guardian.

Dalam artikelnya yang tayang pada Senin lalu (4/2), The Guardian menuliskan bahwa Indonesia berupaya untuk melarang pengaruh negatif budaya asing pada musik dengan menerbitkan RUU Permusikan.

"Indonesia berupaya untuk melarang pengaruh negatif 'asing' pada musik," tulis Kate Lamb dalam judul artikel buatannya.

Baca Juga : Sindir RUU Permusikan, Sujiwo Tejo Minta DPR Buat RUU Pernapasan

Pada bagian isi, Kate Lamb membahas soal penolakan ratusan musisi Indonesia terhadap RUU Permusikan karena dianggap bisa mematikan kebebasan untuk berekspresi.

"Ratusan musisi di Indonesia mengecam draft RUU Permusikan karena bisa menghancurkan kebebasan untuk berekspresi," tulisnya.

Jurnalis dari The Guardian tersebut lantas menyematkan kutipan dari akun Instagram drummer Superman Is Dead, Jerinx yang mengatakan RUU Permusikan sebagai kemunafikan karena Presiden Joko Widodo selama ini dikenal sebagai penggemar band-band heavy metal.

Selain itu, Kate juga membahas soal penarikan iklan dari salah satu marketplace di Indonesia yang dibintangi oleh girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK karena anggotanya dianggap memakai rok terlalu mini.

Bahkan, konser dari aktris pemeran utama dalam film 'A Star is Born', Lady Gaga yang gagal dilangsungkan di Jakarta pada tahun 2012 lalu juga nggak lepas dari bahasan dari Kate Lamb.

Kalau pendapat kalian sendiri gimana sih sob soal kekisruhan yang terjadi karena RUU Permusikan? Kira-kira mending direvisi agar sesuai dengan keinginan musisi, atau lebih pilih dicabut aja? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest