Adapun Okan hingga pekan ke-21 terus dipercaya sebagai palang pintu Salfas Soccer. Perannya belum tergantikan. Permainannya tanpa kompromi. Ia pun piawai membaca arah bola. Okan kini membawa Salfas Soccer memuncaki klasemen sementara Liga Kompas.
Punya tempat
Pesepak bola berkacamata memiliki tempat dalam sejarah sepak bola Indonesia. Saat tampil pada Piala Dunia 1938 di Perancis dengan nama Hindia Belanda, Indonesia dipimpin kapten Achmad Nawir, mahasiswa kedokteran Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya.
Richo, Adam, dan Okan boleh jadi nggak pernah mendengar kisah Nawir membela Hindia Belanda di Piala Dunia. Namun, tanpa mereka sadari, semangat Nawir ada dalam diri mereka.
Melalui kemauan keras dan tekun, Richo, Adam, dan Okan berpeluang menjadi atlet sukses di masa depan. Saat itu, bisa jadi, Indonesia kembali tampil di Piala Dunia dipimpin seorang pemain berkacamata.
Ya kita doakan aja semoga para bibit muda ini nantinya bisa seperti Edgar Davids ya sob! Meskipun menggunakan kacamata, tapi mampu menorehkan banyak prestasi berkat kepiawaiannya di atas lapangan, bener nggak? (*)