Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menyelamatkan ODHA Dengan Berteman Baik Dengannya

Al Sobry, HAI Internship - Selasa, 01 Januari 2019 | 16:47
Menjadi Teman ODHA
iStockphoto

Menjadi Teman ODHA

Yang jelas, data UNICEF menyebutkan senggaknya ada 30 remaja di dunia terinfeksi HIV setiap jam. Mereka berusia 15 hingga 19 tahun (laporan tahun 2017). Sementara data terbaru WHO (World Health Organization) nyebut, ada 2 juta remaja yang hidup dengan HIV. Remaja Indonesia terjangkit sekitar 150 ribuan (perMaret, 2018). Itu baru yang terjangkit HIV, belum lagi yang berstatus AIDS karena tertular dari jarum suntik narkoba, hubungan seksual dan keturunan misalnya, jika digabungkan bakal lebih banyak lagi.

“Temenku yang lain, ngaku ODHA bulan September 2018 lalu. Aku responnya biasa aja, aku coba support mereka sebagai teman baik. Cuma temenku ini nggak mau minum obat, makanya aku ikut khawatir juga,” curhat Camel menyebut satu masalah yang menerpanya.

Dia nggak mau kehilangan satu teman lagi karena masalah yang sama, yaitu HIV/AIDS. Kebetulan, pada tahun-tahun sebelumnya, Camel juga punya dua teman ODHA lain yang salah satunya sudah meninggal dunia.

“Pas tahu dia (teman ODHA pertama) meninggal, kaget makin takut (kehilangan teman), tapi yaudah aku jadi makin tahu betapa bahayanya HIV/AIDS. Apalagi kalau baru tahu terjangkit pas statusnya udah AIDS. Bahayanya bisa sampai segitu (bikin mati),” terangnya.

Jangan Buat ODHA Berasa Bersalah

Yang nggak banyak orang tahu, remaja yang terpapar HIV dan baru pertama kali tahu dirinya terjangkit HIV, bakal mendapatkan dua serangan. Pertama imun atau kekebalan tubuh mereka hancur, kedua perasaan mereka rapuh

Nggak heran, psikolog anak dan remaja, Ratih Ibrahim menyarankan remaja yang terkena HIV/AIDS untuk nggak merasa bersalah kepada diri sendiri dulu. Tahapan ini untuk mengumpulkan kekuatan mentalnya, dia harus percaya diri untuk berhasil mengatasi masalah hidupnya. Kedua, dia butuh seseorang untuk mendampinginya, seperti teman misalnya.

Ratih menyarankan kita untuk nggak perlu menyalahkan ODHA karena tertular HIV.

“Kita harus selalu ada untuknya dan bermanfaat untuk kelanjutan hidup teman kita itu,” kata Ratih Ibrahim, “Yang tahu penyakit ini lebih awal, bisa intervensi untuk (lakukan) terapinya sehingga bisa lebih efektif (pengobatannya).”

Mendampingi ODHA Berobat

“Temenku nggak mau minum obat, sekarang mereka cuma maunya kumpul (bareng ODHA) untuk menjaga mood dan pola hidup sehat, ngejalanin gym, dan olahraga yoga gitu bareng. Aku maunya temenku itu minum ARV,” kata Camel lebih lanjut soal Ivanka yang dikhawatirkannya.

Dia mencari informasi mengenai Anti-retroviral atau yang lebih dikenal sebagai ARV. Obat untuk penangkal virus HIV ke teman-teman ODHA lainnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x