Hai-online.com-KASKUS menghadirkan SORE HORE, festival komunitas tematik yang diadakan selama dua hari berturut - turut pada 24 - 25 November 2018 lalu di Cerita Rasa, Ampera, Jakarta Selatan. Festival tematik yang dilaksanakan pertama kalinya oleh KASKUS ini menyorot “Pop Culture” (Musik, Film & Seni) sebagai tema utamanya.
Selama dua hari berturut-turut, SORE HORE Vol I menghadirkan rangkaian workshop DIY, bazaar, talkshow, pertunjukan, nobar (nonton bareng) serta live mural bersama Harishazka dan Alipjon.
Hilda Hendrio, Head of Marketing KASKUS, mengatakan “SORE HORE hadir untuk merangkul komunitas dengan hobi dan minat tertentu di setiap volumenya, dannggakterbatas hanya untuk Kaskuser saja, untuk berkumpul, berdiskusi dan berkreasi bersama sesuai dengan tema yang diangkat.
Sebagai platform diskusi online mengenai minat dan hobi, melalui SORE HORE ini, KASKUS ingin menjadi wadah bagi mereka yang memiliki minat yang sama untuk menjalin interaksi yang lebih erat dan tidak menutup kemungkinan membuka jalan bagi mereka untuk kemudian saling berkolaborasi di masa mendatang.
Hari pertama diisi dengan workshop dan musik
Hari pertama pelaksanaan SORE HORE Vol I dibuka dengan pelaksanaan workshop DIY “Tote Bag Drawing” bersama Martha Puri (@idekuhandmade) dan dilanjutkan dengan workshop Gouache Technique for Newbie bersama Citra Marina (@marinaesque). Selain itu, para pengunjung juga bergabung dalam Dialog Sore mengenai seni yang membahas mengenai “Siasat Berkecimpung di Ranah Ilustrasi Masa Kini” bersama Kemas Acil dan Rukmunal Hakim.
SORE HORE hari pertama ini semakin diramaikan dengan penampilan unik dan menghibur dari Later Just Find, Nonaria, serta Rayssa Dynta di area Main stage. Bersamaan dengan penampilan musik, sebagian pengunjung juga menghabiskan malam minggu dengan nonton bareng film Ada Apa Dengan Cinta.
Hari kedua dipenuhi dengan bazar karya
Dialog Sore bertemakan Film dan Musik menjadi daya tarik bagi para pengunjung SORE HORE Vol I kemarin. Para pengunjung menikmati diskusi mengenai “Di Balik Kisah Musik Indonesia Menuju Pasar Global” bersama Adib Hidayat dan Ricky Virgana; juga diskusi “Membedah Ekosistem Perfilman Indonesia” bersama Angga Sasongko dan Anandia Nurita dari Visinema Pictures.