Bahkan beberapa bahan plastik tak terpakai dijadikan paving block untuk dijadikan landasan bagi pejalan kaki.
3.Sampah di tangan baik orang Jepang
Pengelolaan sampah di negari matahari terbit ini memang layak menjadi contoh terutama baginegara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di negara ini, masyarakat diajarkan untuk mandiri dalam pengelolaan sampah dan para penduduknya pun sudah memiliki kesadaran tinggi untuk tidak menumpuk sampah.
Negara ini memiliki sistem penyortiran sampah yang cukup rumit namun sangat membantu pengelolaan sampah di pusat.
Jika kamu sedang hidup di Jepang, kamu diharuskan untuk membuka plastik merek botol dan tutup botol sebelum membuang botol kosongan ke dalam tempat sampah. Plastik merek botol dan tutup botol juga dibuang di tempat terpisah.
Tidak hanya itu, saat kamu datang ke restoranfast food,kamu juga diharuskan untuk membersihkan makananmu sendiri dengan membagi-bagi kertas, tempat minum, tutup tempat minum dan sedotan di tempat-tempat terpisah.
Cara sederhana ini mengedukasi warga agar lebih aware terhadap sampah mana yang bisa diolah kembali dan yang harus dibuang sehingga harapannya mereka bisa lebih bijak menggunakan barang yang tidak banyak/sering dibuang ke tempat sampah.
4. Energi dari sampah menggerakkan Estonia
Tahukah kamu, negara Estonia telah berhasil mengubah sampah menjadi energi, bahkan mereka sampai meng-import sampah dari negara sebelah!
Gimana caranya?Waste to energyadalah konsep sederhana dari penggunaan sampah menjadi energy.