Ajang lari internasional ini kerap menjadi incaran para pelari yang ingin membuktikan kemampuan mereka dalam menamatkan lomba lari di berbagai kategori termasuk kategori puncak, yaitu 42,195 KM.
“Gue sih, nggak mau dibilang cemen. Walau bulan puasa, habis berbuka gue tetap latihan lari di GBK,” kata Danang kepada HAI, Kamis malam. “Walau pun ampe kayak mau muntah, sih, gue tadi,” akunya lagi.
Apa jadinya kalau seorang astronot mengikuti lomba lari marathon di luar angkasa? Pastinya nggak mudah namatin 42,195 kilometer, atau justru lebih gampang lantaran berlari tanpa ada gravitasi?
Untuk melatih kekuatan kaki dalam berlari adalah lari tanpa menggunakan alas kaki alias bertelanjang kaki. Tetapi kita bukan manusia jadul yang belum nemuin teknologi seperti sepatu baru ini!
Jakarta Marathon jadi ajang wisata lari yang bisa dinikmati pelari lokal maupun mancanegara. Karenanya, pada gelaran ketiga ini mari kita larikan wisata Indonesia ke kancah dunia.