Hampir seluruh maskapai Indonesia telah memenuhi standar IOSA, sebuah standar audit internasional dengan seribu parameter penilaian keamanan.
Terkait dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Thomas mengatakan para pakar penerbangan cukup yakin bahwa penyebabnya berkaitan dengan tabung pitot.
"Saya bukan pilot, tapi yang saya tahu adalah instrumen tabung pitot pada penerbangan pesawat itu sebelumnya tidak berfungsi dengan baik. Datanya banyak menunjukkan error."
Pesawat itu adalah Lion Air 737 Max.
Baca Juga : Gimana Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat? Ini 10 Tips Berfaedah!
Sebelum melakukan penerbangan dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, pesawat ini terbang dari Bali ke Jakarta.
Para pakar belum bisa memastikan apakah kesalahan ada di pihak Lion, Boeing, atau di pabrikan tabung pitot.
"Kami paham bahwa mekanik Lion Air sudah memeriksa tabung itu di Denpasar, kami melihat catatannya, dan kabarnya sudah dicek, dibersihkan serta diuji ulang. Hasilnya, mereka mengecek kolom 'OK'."
Namun, untuk mengetahui apakah para mekanik itu melakukannya dengan benar atau tidak, kita semua harus menunggu hasil investigasi yang baru akan keluar beberapa bulan lagi.
Jika disederhanakan, pitot-static system adalah instrumen yang peka akan tekanan.
Dalam dunia penerbangan, instrumen itu digunakan untuk menentukan kecepatan laju pesawat, ketinggian pesawat dan sebagainya.