Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Du'Anyam: Kenalkan dan Lestarikan Budaya Anyaman Flores ke Dunia

Dewi Rachmanita - Jumat, 19 Oktober 2018 | 11:15
Hanna, salah satu pendiri Du'Anyam
HAI/Dewi Rachmanita

Hanna, salah satu pendiri Du'Anyam

HAI-Online.com -Belakangan berbagaiwirausaha sosial aliassocial enterprisemulai marak nih bro. Salah satu yang belakangan makinhypeadalah Du'Anyam, wirausaha sosial yang mengenalkan dan melestarikan anyaman lokal Flores ke dunia.

Diprakarsai tiga anak muda, Du'Anyam kini udah memberdayakan ratusan perempuan Flores untuk melestarikan kebudayaan asli mereka berupa anyaman.

"Ya anak muda sekarang lebih milih maingadget,Facebook,dan lainnya. Tapi, sekarang mereka tahu orang lain aja mau pakai anyaman, jadi udah mulai ikut," kata Hanna Keraf, salah satu pendiriDu'Anyam.

Baca Juga : Berendam Air Hangat Sembari Lihat Senja di Pantai Kawaliwu, Flores Timur

Nggak bisa dipungkiri, kebudayaan menganyam untuk para perempuan Flores emang sebelumnya udah mulai ditinggalkan. Namun, sejak hadirnya Du'Anyam para perempuan, khususnya anak muda yang tadinya malu dan enggan menganyam, kini mulai kembali melestarikan budayanya.

Bahkan, para perempuan yang awalnya nggak bisa berkat niat kuat jadi bisa. Salah satunya ialah Hemiliana Niron Tukan, salah satu kader Du'Anyam yang kini udah bisa mengayaman beberapa produk.

Anyaman yang sudah diolah jadi berbagai produk fungsional oleh Du'Anyam
HAI/Dewi Rachmanita

Anyaman yang sudah diolah jadi berbagai produk fungsional oleh Du'Anyam

Bukan tanpa alasan Hanna bersama dua rekan lainnya, yaitu Azalea Ayuningtyas dan Melia Winata membuat Du'Anyam. Saat berkunjung ke Flores 2014 lalu, mereka melihat realitas penduduk, khusunya ibu dan anak kurang gizi akibat kurangnya pendapatan.

"Kita mencoba untuk menjembatani antara ibu-ibu dengan kesehatan yang lebih baik. Jadi kami berusaha memberikan mereka pendapatan sampingan, akses berupa uang tunai supaya para ibu-ibu ini bisa mengakses program sosial maupun institusi kesehatan, termasuk perbaikan gizi dan meningkatan edukasi bagi anak-anaknya," kata Hanna.

Baca Juga : Kenalan Sama Indonesia Timur Lewat Maumere Jazz Fiesta Flores

Ibu di Flores kini semakin melestarikan budaya mengayam setelah hadirnya Du'Anyam
HAI/Dewi Rachmanita

Ibu di Flores kini semakin melestarikan budaya mengayam setelah hadirnya Du'Anyam

Hanna yang emang berasal dari Flores nambahin bro, Du'Anyam coba membantu dengan produksi anyaman. Para perempuan tinggal mengayam di desanya aja, sedangkan pengiriman bahan baku, pembayaran, dan proses kepastian produk ke pasar dilakukan Du'Anyam.

Fyi,Du'Anyam sendiri singkatan dari Du'A dan Anyam yang artinya ibu mengayam. Wirausaha sosial ini jadi satu di antara 15 wirausaha sosial lain yang dipilih DBS untuk dapat dana hibah khusus loh dalam program Social Enterprise Grant Programme.

Nekat ajukan diri jadi Official Merch Asian Games 2018

Yap, sejauh ini pesanan paling besar yang pernah diterima Du'Anyam datang dari Asian Games 2018. Total ada 16 ribu produk yang ludes. Kesuksesan jadiofficial merchAsian Games 2018 ini jadi suatu hal yang begitu menggembirakan bagi Hanna dan kawan-kawan. Apalagi, keputusan untuk mengajukan diri jadiofficial merchAsian Games 2018 tergolong nekat.

Dalam perjalanan menuju Pulau Solor, Hanna cerita kalau ini semua berkat sang marketing yang "gila" dan penuh rasa optimis serta dibumbui keberuntungan tak terduga. Bahkan di kantor punsoundtrackAsian Games 2018 terus diperdengarkan biar rasa semangat dan optimis itu terus ada.

"Jadi ketemu ibu-ibu dilift,lalu ceritain soal Du'Anyam dan langsung diajakikut meetingbersama," tambah Hanna.

Awalnya produk mereka kurang dilirik, hingga ada momentum titik balik di Asian Games 2018 yang bikin produknya ludes. Hal itu mereka nggak sangka-sangka loh sob.

Saat ini, udah ada ratusan perempuan dari puluhan desa di Flores yang bergabung dengan Du'Anyam. Beberapa di antaranya juga udah ada anak muda.

Awalnya mereka diberi pelatihan khusus dulu oleh beberapa fasilitator lapangan yang telah ada kerja sama dengan pemerintah terkait, lalu mulai menganyam dengan sistempart time.

Semua anyaman lalu dikumpulkan dan dipilah berdasarkangradekhusus. Meskipun begitu, semua anyaman tetap dibayar pihak Du'Anyam.

Nantinya, penganyam yang punyatrack recordbaik, seperti selalu tepat waktu, hasil anyaman sangat baik, dan lainnya bisa dapat beasiswa khusus.

Nggak hanya di Flores aja, Du'Anyam kini tengah mengembangkan usaha sosialnya ke beberapa daerah lain, seperti Kalimantan dan Papua. Wajib ditunggu nih bro!

Apalagi, pasar mereka emang nggak cuma dalam negeri aja, tapi luar negeri secara rutin. Du'Anyam pun pada April lalu berkesempatan berpartisipasi dalam pameran di Milan loh dalam ajang Salone Del Mobile.

Fix, kita mesti bangga sama budaya lokal kayak gini! (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x