Follow Us

Setelah Bencana Alam, Ditaruh Ke Mana Sih Puing-Puing Bangunannya?

Bayu Galih Permana - Kamis, 04 Oktober 2018 | 14:30
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kompas.com / Kristianto Purnomo

Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah.

HAI-Online.com - Setiap kali terjadi bencana alam, pasti ada saja bangunan yang mengalami kerusakan dan beberapa bahkan hancur menjadi puing-puing.

Dari situlah muncul berbagai pertanyaan dari banyak orang, salah satunya dibawa ke mana sih puing-puing reruntuhan bangunan yang terkena imbas bencana alam?

Jadi, menurut M. Edi Nur yang merupakan Peneliti Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dari Kementrian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa reruntuhan bangunan bisa saja menjadi sampah, namun ada juga yang masih bisa dimanfaatkan.

"Ada yang jadi sampah, tapi ada juga yang bisa dimanfaatkan, tergantung bendanya," terang Edi seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga : Jangan Gampang Dikibulin, Ini 5 Kasus Hoaks yang Menggemparkan Indonesia

Untuk jenis reruntuhan seperti beton, dinding, tembok pasangan bata, kayu, serta logam nantinya akan dipisahkan secara manual dan dihancurkan untuk diolah kembali menjadi material baru.

Sebagai contoh, material bekas daur ulang ini nantinya bisa digunakan sebagai dinding untuk pembuatan dinding rumah sederhana ataupun sekat antar ruang.

Nah, kalau untuk bahan-bahan seperti batu ataupun kerikil akan dipilah sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mesin penghancur atau sering disebut crusher dan diolah menjadi paving block, konblok, maupun bata beton.

"Nah, pasir itu secara home industry bisa dimanfaatkan lagi menjadi bahan batu bata, bahan konblok, bahan paving block seperti itu," terang Edi.

Baca Juga : Ini Momen Mengharukan Bocah yang Pengen Ikut Mobil Presiden Jokowi

Terus bagaimana dengan bahan yang nggak bisa diolah lagi? Nantinya puing-puing yang nggak bisa dimanfaatkan akan dibuang untuk ditimbun, dan nantinya bisa dipakai warga untuk peninggian lahan.

"Nah, kalau puing yang sifatnya rangka dan lain sebagainya itu dibuang untuk penimbunan. Jadi harus disingkirkan dari lokasi dan dibuang ke bagian-bagian tanah yang dalam. Yang pernah aku lihat ada satu lembah ditimbun menjadi badan jalan hingga bisa menjadi penghubung satu desa ke desa lain," tambah Edi.

Hmm, jadi kalau dipikir-pikir puing sisa reruntuhan bangunan yang terkena bencana alam ternyata bisa dimanfaatkan kembali secara keseluruhan ya sob.

Jadi nggak ada yang terbuang sia-sia deh. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest