Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bahagia Kok Takut, Hati-hati Mungkin Kamu Kena Penyakit Cherophobia!

HAI Internship - Selasa, 04 September 2018 | 16:34
Takut bahagia
wikihow

Takut bahagia

HAI-Online.com - Sering nggak sih, lo ngerasa takut dan khawatir saat kehidupan lo berjalan terlalu baik? Bahwa nggak mungkin banget kalau hidup lo bisa berjalan sebagus ini.

Rasa takut dan khawatir ini ternyata bukan rasa cemas biasa, sob. Karena kalau terus menerus lo rasakan, dan nggak bisa lo abaikan, bisa jadi lo mengidap penyakit mental bernama cherophobia.

Cherophobia adalah sebuah kondisi yang dirasakan sama orang yang takut buat ngerasa bahagia. Berasal dari bahasa Yunani, "chairo" yang artinya bersuka cita. Jadi, cherophobia adalah takut buat bersuka cita.

BACA DEH:Diem-Diem Soal Gaji, Ternyata Cewek Bisa Nebak Kekayaan Cowok dari Tampangnya!

Bentuk kecemasan

Orang yang mengidap cherophobia sering kali ngerasa kalau mereka ngerasa bahagia, nantinya bakal terjadi hal buruk. Dan mereka nggak melulu ngerasa sedih atau mengurung diri. Mereka cuman bakal menghindari aktivitas dan acara yang kayaknya bisa membawa kebahagiaan pada diri mereka.

Menurut Healthline, beberapa ahli kejiwaan mengklasifikasikan cherophobia sebagai sebuah bentuk kecemasan. Ada beberapa gejala cherophobia yang bisa lo perhatikan:

  • Cemas kalau diundang ke acara kumpul-kumpul
  • Nggak mau ngambil berbagai kesempatan positif karena takut kalau hal buruk bakal terjadi
  • Nggak mau bergabung sama aktivitas "menyenangkan"
  • Punya pemikiran kalau kebahagiaan itu bakal berujung kesialan
  • Ngerasa jadi orang jahat kalau dirinya ngerasa bahagia
  • Ngerasa kalau bahagia itu cuman upaya menghabiskan waktu dan sia-sia banget
Hidup dengan cherophobia

Dalam sebuah wawancara denganThe Metro,blogger Stephanie Yeboah bilang bahwa hidup dalam cherophobia rasanya kayak putus asa, selalu mengarahkan pada kecemasan dan kewaspadaan berlebihan kalau dirasa melakukan sesuatu buat kebahagiaan diri sendiri.

Tenang aja

Tenang aja

"Cherophobia saya disebabkan sama kejadian traumatis. Bahkan buat hal sederhana kayakngeberesintugas yang susah atau menggaet seorang klien bisa bikin saya gelisah banget," kata Yeboah.

Mengatasi cherophobia seringkali disamakan kayak mengatasi depresi. Padahal nggak juga, tuh. Menurut Yeboah, hal kayak gitu nggak mempan. Karena belum ada perawatan spesifik yang bisa dilakukan, jadi Yeboah cuman bisa mencoba buat nerima dan nggak terlalu sering mikirin hal itu.

Penyembuhan cherophobia

Menurut psikiater, Carrie Barron, M.D., buat nyembuhin cherophobia, bisa dimulai dengan menggali masa lalu.

Dengan menggali masa lalu, kita bisa belajar bertoleransi buat hal-hal yang kita anggap cuman membuang waktu dan menyenangkan.

Jadinya kita bisa merasakan kebahagiaan dan nggak perlu takut bakalan ada hal negatif yang terjadi setelahnya.

Selain itu, bisa juga dengan mengikuti perawatan terapi perilaku kognitif. Terapi ini berguna buat memahami penyebab cherophobia yang dialami. Selain itu, buat menghancurkan hubungan negatif yang ada antara kebahagiaan dan rasa sakit yang diderita.

Intinya sih, menangani cherophobia bisa dengan mengubah pola pikir, sob. Ketakutan yang dirasakan bisa kita anggap sebagai sebuah mekanisme pertahanan yang terbangun akibat konflik di masa lalu atau trauma pribadi. (*)

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/ HAI

Source : Science Alert national geographic indonesia

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x