HAI-Online.com–Pada usia 17 tahun, Daniel Elias Mogot alias Daan Mogot sudah menjadi direktur Akademi Militer.
Bersama PETA, ia ikut melucuti senjata tentara Jepang yang bermarkas di Leng-Kong, Tangerang.
Sayangnya, dalam pertempuran sengit itu, perwira Daan Mogot meregang nyawa, ia gugur dalam mempertahankan hak kemerdekaan Tanah Air kita.
Tentu sudah jarang sekali kita bisa menemukan anak muda seperti Daan Mogot yang mau fokus merintis dunia militer sejak masih remaja dan berani ikut dalam perang di awal kemerdekaan RI.
BACA JUGA:Ini Nama Putra Putri Remaja SMA Anggota Paskibaraka Nasional 2018
Sekarang kita hanya bisa melihat makamnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Tangerang Selatan. Atau mengingatnya menjadi nama sebuah jalan. Padahal dia salah satu pahlawan lho, pahlawan yang sejak remaja mau ikut mempertahankan kemerdakaan kita.
"Orangnya ganteng, gagah dan masih muda," kata Jari (64), juru makam di TMP Taruna, Tangerang Selatan sembari menunjukkan sebuah makam dengan sebilah salib di atasnya.
Batu nisan yang ditunjuknya itu tertulis nama: Daan Mogot. Dia lahir tanggal 28 Desember 1927 dan wafat tanggal 25 Januari 1946.
Seperti yang diceritakan pak Jari, Daan Mogot termasuk lelaki yang cukup tampan. Hidungnya bangir. Kulitnya putih.
Penampilannya bisa disebut kinyis-kinyis. Ada yang bilag mirip Rizky febian, tapu tidak juga, sebab sebagian orang justeru menganggap Daan memiliki darah Belanda.
Padahal, dia seorang putra asli Indonesia yang lahir di naha Sulawesi Utara (Celebes) di Manado pada 28 Desember 1928 silam.